sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tetap tenang hadapi Cina, Taiwan ucapkan terima kasih ke AS

Presiden Tsai juga meyakinkan, seluruh pemerintahan dan militer Taiwan saat ini siap dan berjanji untuk mejaga Taiwan.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Minggu, 14 Agst 2022 08:54 WIB
Tetap tenang hadapi Cina, Taiwan ucapkan terima kasih ke AS

Kementerian luar negeri Taiwan pada Sabtu (13/8) lalu menyatakan bahwa aksi intimidasi militer dan ekonomi yang dilakukan Cina pascakunjungan Ketua DPR Ameria Serikat (AS) Nancy Pelocy ke Taiwan adalah tidak beralasan. Hal tersebut justru lebih memperkuat persatuan dan ketahanan kubu demokrasi global.

"Terima kasih yang tulus kepada Amerika Serikat karena telah mengambil tindakan nyata untuk menjaga keamanan dan perdamaian di Selat Taiwan dan kawasan," kata Kementerian luar negeri Taiwan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (14/8).

Pesan tersebut disampaikan usai Koordinator Indo-Pasifik AS Kurt Campbell menyatakan Amerika akan sabar dan efektif, dan kehadiran serta sikap AS di kawasan itu akan menjelaskan perilaku China yang lebih tidak stabil.

Pada kesempatan lain sebelumnya, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyebut ancaman kekuatan Cina tak kunjung berkurang, meskipun militer terbesar Beijing di sekitar pulau di Taiwan tampaknya akan berkurang.

Presiden Tsai juga mengatakan, Taiwan merupakan negara yang mencintai kebebasan dan demokrasi, sehingga tak heran banyak kerabat internasional yang datang ke Taiwan untuk mendukung Taiwan.

"Orang Taiwan sangat antusias dan mencintai kebebasan dan demokrasi, begitu banyak teman internasional yang baik datang ke Taiwan untuk mendukung kami. Ini adalah hal yang normal dan baik, tetapi Cina mengancam dan mengintimidasi Taiwan," kata Presiden Tsai.

Presiden Tsai juga meyakinkan, seluruh pemerintahan dan militer Taiwan saat ini siap dan berjanji untuk mejaga Taiwan. Sampai saat ini terpantau Cina masih melakukan aktivitas militernya di dekat Taiwan, meskipun dalam skala yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan minggu lalu.

Lebih lanjut, berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Taiwan pada Sabtu (13/8), sebanyak 13 pesawat angkatan udara Cina telah melintasi garis tengah Selat Taiwan yang bertindak sebagai penghalang tidak resmi antara kedua belah pihak dalam waktu normal.

Sponsored

Pemerintah Taiwan sendiri menegaskan, karena Republik Rakyat Tiongkok tidak pernah memerintah pulau itu, tentu mereka tidak memiliki hak untuk mengklaimnya atau memutuskan masa depannya. Kedua hal tersebut yang hanya dapat ditentukan oleh rakyat Taiwan.

Sebelumnya, pemerintah Republik Tiongkok yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah perang saudara dengan Partai Komunis Mao Zedong, yang mendirikan Republik Rakyat Tiongkok di Beijing. China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan yang diperintah secara demokratis di bawah kendalinya.

Berita Lainnya
×
tekid