sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Trump ancam jatuhkan sanksi jika Irak usir pasukan AS

Ancaman Trump muncul setelah parlemen Irak merilis resolusi yang menyerukan pengusiran pasukan asing.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 06 Jan 2020 17:55 WIB
Trump ancam jatuhkan sanksi jika Irak usir pasukan AS

Donald Trump mengancam akan menerapkan sanksi berat terhadap Irak setelah parlemen negara itu menyerukan agar pasukan asing, termasuk Amerika Serikat, angkat kaki.

"Kami punya pangkalan udara yang sangat luar biasa mahal di sana (Irak). Nilai pembangunannya miliaran dolar. Kami tidak akan pergi kecuali mereka membayar kami kembali," kata Trump.

Berbicara dari Air Force One, Trump menegaskan, jika Irak meminta pasukan AS meninggalkan negara itu dengan cara yang tidak bersahabat maka dia akan menjatuhkan sanksi yang belum pernah ada sebelumnya. "Itu bahkan akan membuat sanksi Iran terlihat tidak ada apa-apa."

Ketegangan di kawasan melonjak setelah serangan udara oleh pesawat tanpa awak AS menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani (62) di Baghdad pekan lalu. Serangan pada Jumat (3/1) berlangsung atas perintah Trump.

Trump mengklaim pembunuhan Soleimani dilakukan karena sang jenderal merencanakan serangan terhadap para diplomat dan personel militer AS di Irak dan berbagai tempat lain di kawasan.

Soleimani adalah pemimpin Pasukan Quds, unit elite Pengawal Revolusi Iran (IRGC), yang melakoni operasi klandestin. AS telah memasukkan IRGC dalam daftar kelompok teroris.

Suksesor Soleimani, Esmail Qaani, bersumpah akan mengusir AS dari Timur Tengah.

"Kami berjanji akan melanjutkan langkah Soleimani sebagai martir ... dan satu-satunya kompensasi bagi kami adalah menyingkirkan AS dari kawasan," demikian disampaikan radio pemerintah dengan mengutip pernyataan Qaani.

Sponsored

Serangan yang menewaskan Soleimani juga merenggut nyawa Abu Mahdi al-Muhandis, seorang tokoh militer terkemuka Irak.

Saat ini terdapat sekitar 5.000 pasukan AS yang berada di Irak sebagai bagian dari koalisi internasional untuk melawan ISIS.

Pada Minggu (5/1), anggota parlemen Irak merilis resolusi tidak mengikat yang menyerukan pengusiran pasukan asing. Resolusi tersebut didorong oleh kubu muslim syiah di parlemen, yang dekat dengan Iran.

Sebelumnya, Trump telah menyatakan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam jika Iran melancarkan serangan balasan atas kematian Soleimani. Kemarin, Trump bahkan mengulang ancaman kontroversial untuk menargetkan situs-situs budaya Iran, pernyataan yang memicu kritik baik dari dalam maupun luar negeri.

Lewat serangkaian twitnya pada Sabtu, Trump mengatakan, AS telah mengidentifikasi 52 situs budaya Iran. Dia memperingatkan bahwa serangan yang menargetkan situs-situs tersebut akan sangat cepat dan keras jika Teheran melancarkan aksi balasan.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menilai ada kemiripan antara ancaman Trump dengan penghancuran kekayaan budaya Timur Tengah oleh ISIS.

Di bawah Konvensi Jenewa dan Den Haag, menargetkan situs budaya dilarang dan melanggarnya akan menjadi kejahatan perang.

Iran adalah rumah bagi puluhan situs Warisan Dunia UNESCO, yang menurut organisasi PBB itu perlu dilestarikan untuk kepentingan budaya, sejarah, atau ilmiah. Situs-situs tersebut termasuk Persepolis, Alun-Alun Naqsh-e Jahan, dan Istana Golestan.

Ada pun Iran telah mengumumkan, tidak akan lagi mematuhi pembatasan yang diberlakukan oleh kesepakatan nuklir 2015. 

Trump membatalkan kesepakatan nuklir pada 2018. Dia bertujuan memaksa Iran menegosiasikan kesepakatan baru yang akan menempatkan pembatasan sepenuhnya pada program nuklir dan juga penghentian pengembangan rudal balistik. 

Teheran menolak negosiasi ulang dan sejak saat itu mereka telah mengurangi satu per satu komitmen di bawah kesepakatan tersebut.

Para pemimpin Jerman, Prancis, dan Inggris, yang seluruhnya merupakan penandatangan kesepakatan nuklir 2015, bersama China dan Rusia, mendesak Iran untuk menahan diri dari melakukan atau mendukung tindakan kekerasan.

"Sangat penting sekarang untuk deeskalasi. Kami menyerukan seluruh pihak yang terlibat untuk menunjukkan pengekangan dan tanggung jawab sepenuhnya," sebut pernyataan bersama mereka.

Harga minyak melonjak 2% pada Senin (6/1), naik di atas US$70 per barel, di tengah kekhawatiran eskalasi.

Peringatan dari putri Soleimani 

Putri Soleimani menyatakan bahwa kematian ayahnya akan mendatangkan "hari kegelapan" bagi Negeri Paman Sam.

"Crazy Trump, jangan pikir semuanya sudah berakhir dengan syahidnya ayah saya," ujar Zeinab Soleimani dalam pernyataan yang disiarkan di televisi pemerintah.

Pemakaman Soleimani akan dilakukan di kampung halamannya di Kerman pada Selasa (7/1). Dan pada Senin, para pelayat menyemut di Teheran mengikuti rangkaian prosesi pemakaman Soleimani. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei bahkan dilaporkan tidak kuasa menahan air mata saat memimpin doa bagi mendiang jenderalnya.

Ketika mengunjungi anggota keluarga Soleimani di kediamannya di Teheran, Presiden Hassan Rouhani menuturkan, "AS benar-benar tidak menyadari kesalahan besar apa yang telah mereka perbuat."

Pemimpin kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, termasuk salah satu pelayat yang ikut mengantarkan Soleimani ke peristirahatan terakhirnya.

"Perlawanan terhadap proyek zionis di tanah Palestina tidak akan berhenti, dan perlawanan terhadap dominasi AS tidak akan goyah dan melemah," kata Haniyeh.

Soleimana dipuji sebagai pahlawan nasional. Sebagian meyakini dia adalah orang paling kuat kedua setelah Khamenei. (Reuters dan BBC)

Berita Lainnya
×
tekid