sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Uji awal kandidat vaksin Covid-19 dari Oxford dinilai menjanjikan

Peneliti berharap vaksin AstraZeneca dapat digunakan akhir 2020.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 21 Jul 2020 17:06 WIB
Uji awal kandidat vaksin Covid-19 dari Oxford dinilai menjanjikan

Vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Oxford University terhadap Covid-19 dilaporkan menghasilkan respons kekebalan tubuh dalam uji klinis tahap awal. Laporan pada Senin (20/7) itu menyatakan bahwa para peneliti berharap vaksin tersebut dapat digunakan pada akhir 2020.

Vaksin yang disebut AZD1222,  dinilai ilmuwan kepala di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kandidat utama dalam upaya menghentikan pandemik Covid-19.

Lebih dari 150 vaksin kandidat sedang dalam berbagai tahap pengembangan. Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer, dan CanSino Biologics dari China juga melaporkan hasil menjanjikan dalam uji klinis tahap awal vaksin mereka masing-masing.

Menurut hasil uji coba tahap awal yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, vaksin milik AstraZeneca dan Oxford itu tinggal menimbulkan efek samping yang serius serta memicu antibodi dan respons kekebalan sel-T.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang pemerintahnya turut membantu mendanai proyek tersebut, memuji hasil uji klinis tahap awal dan menyebutnya sebagai berita yang sangat positif.

"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kami dapat memastikan apakah vaksin kami akan membantu mengatasi pandemik coronavirus jenis baru," jelas salah satu pengembang vaksin AZD1222, Sarah Gilbert.

AstraZeneca telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah di sejumlah negara untuk memasok vaksinnya jika terbukti efektif dan mendapatkan persetujuan dari regulator.

AZD1222 dikembangkan oleh Oxford dan dilisensikan pada AstraZeneca. Perusahaan menandatangani kesepakatan untuk memproduksi dan memasok lebih dari dua miliar dosis vaksin, dengan sekitar 300 juta dosis dialokasikan untuk AS.

Sponsored

Uji coba tahap akhir sedang berlangsung di Brasil dan Afrika Selatan serta baru akan dimulai di AS.

Sebanyak 1.077 orang dewasa berusia 18-55 tahun tergabung dalam uji coba tahap awal vaksin tersebut. Para peneliti mengatakan vaksin ini menyebabkan efek samping ringan, beberapa di antaranya dapat diatasi dengan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit paracetamol. (Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid