sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Uni Eropa hibahkan 15 juta euro untuk Indonesia lewat Arise+

Program yang diresmikan di Jakarta pada Rabu (25/9) ini ditargetkan untuk berjalan selama empat tahun.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 26 Sep 2019 08:29 WIB
Uni Eropa hibahkan 15 juta euro untuk Indonesia lewat Arise+

Uni Eropa memberikan hibah senilai 15 juta euro atau sekitar Rp232 miliar kepada Indonesia melalui program ASEAN Regional Integration Support-Indonesia Trade Support Facility (ARISE+ Indonesia).

Program yang diresmikan di Jakarta pada Rabu (25/9) itu ditargetkan untuk berjalan selama empat tahun dengan tujuan peningkatan daya saing ekspor dan perdagangan Indonesia secara global, khususnya di bidang pertanian dan perikanan.

"ARISE+ Indonesia sesuai dengan pembangunan berkelanjutan soal peningkatan perdagangan, investasi dan prioritas UE-Indonesia dengan kepentingan sama untuk mengembangkan hubungan kerja sama antara keduanya," kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Vincent Piket.

Dubes Piket menyebut bahwa program ini akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, menarik investasi asing, serta membuka lapangan pekerjaan sehingga mendukung pengurangan kemiskinan di Indonesia.

ARISE+ Indonesia nantinya juga akan difokuskan pada pengembangan kapasitas di pihak pemerintah Indonesia yang akan menjadi fasilitator program ini.

Pihak pemerintah tersebut antara lain Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Perdagangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta pemangku kepentingan lain.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas RI Bambang Prijambodo berharap program ini bisa menunjang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang masih dalam proses.

"ARISE+ Indonesia mempunyai peranan penting dalam isu-isu yang muncul dari negosiasi dan juga implementasi awal dari IEU-CEPA," ujar Bambang.

Sponsored

Selain akan diimplementasikan bersama dengan pemerintah Indonesia, program hibah ini juga akan melibatkan perwakilan dunia usaha, serta mencoba menyasar pengusaha skala kecil dan menengah.

Prioritaskan empat aspek

ARISE+ Indonesia memprioritaskan empat aspek dalam penerapannya. Keempat aspek tersebut adalah dukungan perdagangan dan investasi, peningkatan fasilitas perdagangan, peningkatan infrastruktur kualitas ekspor, dan promosi indikasi geografis.

"Investasi asing langsung (FDI) merupakan bagian dalam RPJMN 2020-2024 sehingga prioritas pertama yang akan didukung program ini adalah aspek investasi asing tersebut," kata Ketua Tim Bantuan Teknis ARISE+ Indonesia Paula Norris.

Adapun yang disasar antara lain produk dari sektor pertanian dan perikanan yang dianggap sebagai sektor unggulan yang potensial sehingga bisa menguntungkan Indonesia.

Sementara itu, Bambang menyebut bahwa selain peningkatan jumlah komoditas, harus ada juga peningkatan nilai tambah pada produk sektor unggulan tersebut.

Khususnya untuk peningkatan nilai tambah terkait indikasi geografis, yang salah satu produk unggulannya adalah kopi, ARISE+ Indonesia akan menyasar ekonomi kreatif.

"Kita akan tingkatkan kerja sama dengan pelaku usaha ekonomi kreatif untuk mencapai nilai tambah pada indikasi geografis," kata Bambang.

Implementasi program selama empat tahun ini dibagi-bagi dalam rencana kerja tahunan (annual work plan), di mana saat ini pihak ARISE+ Indonesia sudah siap dengan rencana kerja tahun pertama. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid