sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Vaksin Covid-19 milik Sinovac tiba, Menlu RI apresiasi China

Ini dapat tercapai akibat kerja sama antara Indonesia dengan pihak Tiongkok.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 07 Des 2020 11:59 WIB
Vaksin Covid-19 milik Sinovac tiba, Menlu RI apresiasi China

Vaksin Covid-19 telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12) sekitar pukul 21.00 WIB. Jumlah vaksin Covid-19 mencapai 1,2 juta dosis itu milik perusahaan farmasi asal China, Sinovac.

Vaksin tersebut tiba menggunakan penerbangan Garuda Indonesia dengan rute Jakarta-Beijing-Jakarta. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menyatakan, ini dapat tercapai akibat kerja sama antara Indonesia dengan pihak Tiongkok.

"Untuk kerja sama dengan Sinovac, koordinasi intensif selama beberapa minggu ini terus kami lakukan dengan otoritas China, terutama dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi," jelas Retno dalam pengarahan media secara virtual, pada Senin (7/12).

Lebih lanjut, dia menuturkan selama dua pekan terakhir, komunikasi dengan otoritas China sudah dilakukan secara intensif.

"Izinkan saya atas nama pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan otoritas China yang telah memberikan kerja sama selama ini," lanjutnya.

Menlu Retno menjelaskan, bahwa dalam proses pengiriman vaksin Sinovac tersebut, seluruh prosedur baik di Indonesia maupun Tiongkok dilakukan dengan seksama dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kerja diplomasi akan diteruskan untuk mengawal rencana pengiriman selanjutnya, termasuk dalam bentuk bulk vaccine," sambung dia.

Sebelumnya, pada Agustus, Menlu Retno bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk membuka akses kerja sama dengan sejumlah pengembang vaksin, termasuk dengan Sinovac dan Sinopharm asal Tiongkok.

Sponsored

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa vaksinasi masih perlu melewati tahapan evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Hal ini dilakukan guna memastikan mutu, keamanan, dan efektivitas (vaksin)," sebutnya.

Selain itu, vaksinasi juga perlu menunggu fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait kehalalan vaksin. Nantinya, jelas Airlangga, vaksin Covid-19 akan diproritaskan bagi tenaga kesehatan dan petugas layanan publik.

Berita Lainnya
×
tekid