sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

WHO: Laju Covid-19 lebih cepat dari distribusi vaksin

WHO mengatakan, janji negara-negara G7 untuk membagikan satu miliar dosis dengan negara-negara miskin sama sekali tidak cukup.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 15 Jun 2021 17:37 WIB
WHO: Laju Covid-19 lebih cepat dari distribusi vaksin

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa Covid-19 bergerak lebih cepat daripada vaksin.

WHO mengatakan, janji negara-negara G7 untuk membagikan satu miliar dosis dengan negara-negara miskin sama sekali tidak cukup.

"Inisiatif tersebut adalah bantuan besar, tetapi kami membutuhkan lebih banyak dan kami membutuhkannya lebih cepat. Saat ini, virus bergerak lebih cepat daripada distribusi vaksin secara global," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. "Lebih dari 10.000 orang meninggal setiap harinya ... komunitas ini membutuhkan vaksin, dan mereka membutuhkannya sekarang, bukan tahun depan."

Para pakar kesehatan global juga memperingatkan bahwa janji itu terlalu terlambat, dengan lebih dari 11 miliar suntikan diperlukan untuk didistribusikan ke seluruh dunia.

Dihadapkan dengan kemarahan atas perbedaan dalam akses terhadap vaksin, negara-negara anggota G7 membuat janji dalam KTT pada akhir pekan lalu di Inggris.

Mereka berjanji mengambil total sumbangan dosis mereka menjadi lebih dari satu miliar, naik dari 130 juta yang dijanjikan pada Februari.

Sementara hidup masyarakat di banyak negara kaya sudah kembali menuju normal berkat tingkat vaksinasi yang tinggi, suntikan vaksin masih langka di bagian dunia yang lebih miskin. 

Banyak dari dosis vaksin milik G7 yang disumbangkan akan disaring melalui Covax, inisiatif global yang bertugas memastikan distribusi vaksin yang adil.

Sponsored

Dijalankan oleh WHO, aliansi vaksin Gavi, dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), sejauh ini Covax telah mengirimkan lebih dari 87 juta dosis vaksin ke 131 negara.

WHO menginginkan setidaknya 70% populasi dunia divaksinasi pada KTT G7 berikutnya di Jerman pada 2022. 

"Untuk melakukan itu, kami membutuhkan 11 miliar dosis. G7 dan G20 bisa mewujudkannya,” kata Tedros.

Badan amal medis, Doctors Without Borders, mempertanyakan seberapa tulus G7 dalam mengejar kesetaraan vaksin.

"Kita perlu melihat lebih banyak kejelasan seputar jumlah sebenarnya dari dosis yang disumbangkan, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan janji mereka menjadi kenyataan," jelas Doctors Without Borders dalam pernyataan mereka.

Selain sumbangan dosis vaksin, G7 juga berkomitmen mencegah potensi pandemik di masa depan dengan cara memangkas waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan melisensikan vaksin hingga di bawah 100 hari, memperkuat pengawasan global, serta memperkuat WHO.

WHO dan para mitranya juga menyoroti kebutuhan dana yang sangat mendesak untuk mengatasi pandemik.

Lebih dari US$16 miliar masih dibutuhkan sepanjang 2021 untuk sepenuhnya mendanai upaya mempercepat produksi dan akses terhadap diagnostik, perawatan, serta vaksin Covid-19. 

Sumber : The Guardian

Berita Lainnya
×
tekid