sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

WHO umumkan 'Deltacron', rekombinasi baru Omicron dan Delta

WHO menyebutkan saat ini tingkat deteksi terhadap Deltacron di beberapa negara masih sangat rendah.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Selasa, 15 Mar 2022 09:56 WIB
WHO umumkan 'Deltacron', rekombinasi baru Omicron dan Delta

Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengumumkan rekombinasi Covid-19 Deltacron yang telah muncul di sejumlah negara di Eropa seperti Prancis, Denmark, dan Belanda, serta Amerika Serikat. Varian hibrida kombinasi Delta dan Omicron ini diperkirakan sudah beredar sejak awal Januari 2022.

Melansir Health Selasa (15/3) Pemimpin Teknis Covid-19 WHO, Maria van Kerkhove menyebutkan saat ini tingkat deteksi terhadap Deltacron di beberapa negara masih sangat rendah. “Ini sudah bisa diduga apalagi dengan persebaran intens Omicron dan Delta,” tulis Kerkhove di Twitternya.

Kelompok Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) memberikan data dari Institut Pasteur Prancis di situs webnya, dan menyebutnya bukti kuat pertama untuk virus rekombinan Delta-Omicron.

Deltacron kemungkinan dihasilkan dari satu orang yang terinfeksi dua jenis Covid-19 pada saat yang sama, Thomas Russo, profesor dan kepala penyakit menular di University at Buffalo di New York, menjelaskan: "Kedua virus harus berada di tubuh mereka pada saat yang sama," katanya. Kejadian ini disebutnya sebagai sesuatu yang umum pada virus influenza.

Sponsored

Laporan Deltacron pertama kali beredar pada awal Januari setelah Leondios Kostrikis, seorang ahli virologi di Siprus, mengatakan timnya telah menemukan apa yang tampak seperti kombinasi varian Delta dan Omicron. Dia adalah orang pertama yang secara terbuka melabelinya Deltacron.

Pada saat itu, Kostrikis dan timnya mengatakan mereka telah menemukan 25 kasus Deltacron dan memperhatikan bahwa gejala tersebut lebih sering terjadi pada orang yang dirawat di rumah sakit ketimbang orang-orang yang mengisolasi mandiri karena gejala ringan.

Etienne Simon Loriere dari Institut Pasteur pun menambahkan, kemunculan Deltacron ini memberikan peringatan bahwa mungkin ada beberapa virus rekombinan berbeda yang terbentuk dari Delta dan Omicron. “Yang kita lihat di Prancis dan di Denmark atau Belanda, terlihat sangat mirip dan mungkin rekombinan yang sama (dengan virus induk yang sama) yang telah bepergian,” kata Simon.

Berita Lainnya
×
tekid