Yunani lantik presiden perempuan pertama di tengah pandemi Covid-19

Presiden perempuan pertama Yunani, Katerina Sakellaropoulou (64), dilantik untuk masa jabatan lima tahun pada Jumat (13/3) lewat upacara yang sederhana menyusul pandemi coronavirus jenis baru atau Covid-19. Sakellaropoulou menggantikan Prokopis Pavlopoulos.

Sakellaropoulou, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Dewan Negara, mengambil sumpah dalam sebuah upacara dengan undangan terbatas. Yunani sendiri telah membatalkan pertemuan umum, menutup sekolah-sekolah dan teater untuk membendung penyebaran Covid-19.

Jabat tangan bahkan tidak dilakukan saat upacara pelantikan Sakellaropoulou.

Hingga berita ini diturunkan, Yunani memiliki satu kematian dan 117 kasus positif Covid-19.

Sementara itu, di Rusia, Kremlin pada Jumat mengatakan kepada awak media yang meliput Presiden Vladimir Putin untuk menjauh dari acara-acara resmi jika mereka merasa tidak sehat. 

Pernyataan Kremlin tersebut keluar sehari setelah majelis rendah parlemen Rusia mengungkapkan mereka melakukan disinfeksi setelah seorang anggota parlemen mengabaikan karantina untuk menghadiri pertemuan, termasuk saat di mana Presiden Putin memberikan pidato.

"Saya ingin mengatakan kepada seluruh anggota press pool Kremlin dan seluruh jurnalis serta editor ... waspadalah ketika terdapat gejala-gejala coronavirus. Jika Anda merasa tidak sehat, jangan datang ke Kremlin, jangan ambil bagian dalam pekerjaan jurnalistik di Kremlin," ujar juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov.

Moskow sejauh ini mencatat 34 kasus infeksi coronavirus jenis baru.

Peskov menerangkan bahwa pengaturan perawatan medis Putin ada pada level luar biasa dan bahwa sang presiden tetap bekerja dengan kapasitas penuh seperti biasa. Dia menolak mengatakan apakah Putin telah melakukan uji kesehatan.

"Informasi terperinci terkait kesehatan presiden tidak dimaksudkan untuk dipublikasi secara luas," kata dia.

Di Ceko, Perdana Menteri Andrej Babis pada Jumat menjelaskan bahwa pihaknya telah memberlakukan larangan terhadap orang asing masuk ke negaranya dan warga Ceko bepergian ke luar negeri pada Senin (9/3) untuk mengekang penyebaran Covid-19.

"Kami mengeluarkan larangan masuk untuk semua orang asing mulai dari Minggu tengah malam hingga Senin, kecuali mereka yang memiliki izin tinggal atau izin berkunjung jangka pendek lebih dari 90 hari," kata PM Babis dalam konferensi pers.

Ceko mencatat lebih dari 90 kasus infeksi coronavirus jenis baru.

Sumber : Reuters