DKJ kembali menggelar Festival Teater Jakarta
Final FTJ ke-49 pada tahun ini berlangsung sepanjang 1-9 Oktober 2022. Kegiatan berpusat di Taman Ismail Marzuki.

Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menggelar Festival Teater Jakarta (FTJ) pada tahun ini. Pagelaran ke-49 tersebut mengusung tema "Ingatan dan Kemudian" dan digelar di Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM).
Final FTJ dilaksanakan sepanjang 1-9 Oktober 2022 dan Lebaran Teater berlangsung selama 1-12 Desember mendatang. Setidaknya ada 15 grup teater yang menjadi finalis. Mereka berasal dari 5 wilayah kota di ibu kota.
Para finalis tersebut adalah Kelompok Sandiwara Mantaka, Rawamangun Concept, dan Sun Community (Jakarta Timur); D'Lakon Aktor Panggung, Teater Jannien, dan Teater Confeito (Jakarta Barat); Teater Cahaya, Teater diRI, dan Teater Laut (Jakarta Utara); Madilog Act, Teater Ciliwung, dan Teater K (Jakarta Selatan); serta Teater Anala, Teater Petra, dan Teater Sapta (Jakarta Pusat).
Ketua Komite Teater DKJ, Bambang Prihadi, menyatakan, pelaksanaan puncak apresiasi FTJ atau Lebaran Teater diniatkan sebagai etalase dalam memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta selama beberapa tahun terakhir.
"Kita akan melihat hasilnya 5 tahun mendatang, bagaimana potensi yang dimiliki oleh masing-masing grup atau komunitas dan pelaku akan terkondisikan dalam ruang proses yang tepat," katanya.
Sementara itu, seorang penulis skenario, Arundathi Roy, menerangkan, pandemi merupakan portal yang dimaknai sebagai gerbang dari satu dunia ke dunia berikutnya dengan cakrawala kehidupan yang lebih baik. Portal bisa dibayangkan sebagai sebuah gerbang harapan baru, seperti beberapa pengalaman pandemi yang masih tetap berguna dan dipakai pascapandemi.
Dicontohkannya dengan pertemuan tatap muka antarlayar sebagai model pertemuan saat kebijakan pembatasan fisik. Menurutnya, pertemuan secara daring tersebut menjadi salah satu platform yang memberikan peluang partisipasi lintas fisik yang lebih luas.
FTJ 2022, menurut Arundathi, merupakan portal dalam membangun sebuah ekosistem baru.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Ikut tarkam hingga buka warkop: Nasib pemain muda setelah Liga 2 bubar
Senin, 30 Jan 2023 18:08 WIB
Darurat sampah saset: Produk murah dengan konsekuensi mahal
Minggu, 29 Jan 2023 08:28 WIB