sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kanker tiroid bisa sembuh, begini caranya

Penderita kanker tiroid kemungkinan berasal dari keturunan yang menimpa lintas usia

Alia Kirana
Alia Kirana Jumat, 13 Okt 2017 15:36 WIB
Kanker tiroid bisa sembuh, begini caranya

Kamu pasti kenal dong dengan artis Rachel Amanda? Tidak banyak yang tahu bahwa wanita usia 22 tahun itu pernah menderita kanker tiroid. Sekitar empat tahun lalu, Rachel terserang kanker tiroid karena keracunan yodium. 

Lalu apa itu kanker tiroid? Kanker tiroid merupakan pertumbuhan sel tidak normal (abnormal) di dalam kelenjar tiroid.

Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tiroid merupakan kelenjar endokrin murni terbesar dalam tubuh, yang terletak di leher bagian depan dan terdiri atas dua bagian yakni lobus kanan dan lobus kiri. Kanker tiroid adalah salah satu gangguan dari tiroid.

Menurut dr. Dante Saksono Herbuwono, SpPD, K-EMD, PhD, kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kanker tiroid adalah mereka yang punya riwayat kanker tiroid di keluarga, faktor genetik, riwayat mendapat paparan radioaktif di daerah leher, dan merokok. 

Penderita wanita rupanya beresiko lebih tinggi terkena kanker tiroid dibandingkan laki-laki. “Pada wanita paling sering terjadi pada usia 40 sampai 50 tahun. Sedangkan pada laki-laki masuk usia lebih tua,” ujar Dante beberapa waktu lalu. 

Meski demikian, kanker tiroid juga dapat menyerang usia muda. Hal ini berkaca pada kasus yang menimpa Rachel
Amanda.

Pertumbuhan kanker tiroid memang lambat. Oleh karena itu, pada tahap awal hampir tidak memiliki gejala. Namun pada beberapa pasien dapat menimbulkan gejala seperti ada benjolan atau pembengkakan pada bagian depan leher. 

Benjolah tersebut biasanya tidak terasa sakit. Kadang-kadang dapat disertai gejala sulit menelan, sesak napas, suara serak, sakit tenggorokan, atau rasa sakit pada bagian leher.

Sponsored

Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua benjolan yang muncul pada kelenjar tiroid disebabkan oleh kanker tiroid. Oleh karena itu, deteksi dini penting untuk dilakukan. Pada tahap awal, kanker tiroid cenderung tidak menunjukkan gejala sama sekali.

“Benjolan pada kelenjar tiroid sebenarnya jumlahnya cukup banyak ditemukan, bahkan jika dilakukan General Check Up dengan USG, angkanya bisa mencapai 50% dari populasi. Tetapi untungnya hanya sekitar 1-5% dari benjolan tersebut yang sifatnya ganas,” terang Dante.

Akan tetapi, apakah kanker tiroid dapat disembuhkan? Menurut Dante, kanker tiroid merupakan salah satu jenis kanker yang bisa disembuhkan dengan angka kambuh yang relatif kecil. Terapi dengan operasi pengangkatan seluruh kelenjar tiroid, supresi dengan hormon tiroksin. Bila diperlukan terapi ablasi iodium radioaktif.

“Pada sebagian besar pasien akan diperoleh angka harapan hidup 5 tahun atau bahkan 10 tahun dapat mencapai 100 persen,” ujarnya.

Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir. Dante mengingatkan bahwa pasien segera melakukan deteksi dini, secepatnya berkonsultasi dengan dokter jika menemukan benjolan di kelenjar tiroid.
 

Berita Lainnya
×
tekid