Pentingnya keluarga tangguh kala pandemi
Pandemi yang berkepanjangan berpotensi menimbulkan tekanan psikis.
Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat harus mengikuti dan mematuhi kebijakan pemerintah agar tidak terpapar Covid-19. Apalagi pandemi yang berkepanjangan berpotensi menimbulkan tekanan psikis bagi masyarakat, selain fisik.
“Dalam kondisi pandemi yang kita jaga itu tidak hanya kesehatan fisik, tetapi bagaimana kita memelihara kesehatan jiwa sebaik-baiknya. Adanya istilah mens sana in corpore sano, yang artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat,” ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, dr. Sonny Harry B. Harmadi, dalam webinar, Kamis (25/2).
Dia melanjutkan, tubuh yang sehat akan berdampak terhadap jiwa yang sehat, dan jiwa yang sehat akan berdampak pula dengan fisik yang sehat. Untuk itu, pembentukan keluarga tangguh di masa pandemi ini bisa menekan munculnya rasa bosan, jenuh, cemas, rasa takut, tidak percaya diri, dan sebagainya.
Cara membentuk keluarga tangguh dalam menghadapi pandemi Covi-19, lanjutnya, dengan memperhatikan perilaku sehari-hari, seperti melihat dan mendengar yang dibutuhkan anggota keluarga dan mendengar keluhan anggota keluarga.
Kemudian, lanjut dr. Sonny memberi rasa nyaman dan membantu mereka agar selalu tenang, mencari alternatif solusi yang dibutuhkan keluarga, melindungi dari situasi yang lebih buruk, dan merencanakan sesuatu untuk mewujudkan harapan keluarga.
Menurut dr. Sonny, keluarga tangguh ini sangat diperlukan di masa pandemi ini, dengan tujuan untuk mengakhiri dan mengantisipasi berbagai dampak pandemi Covid-19. Sebab, pandemi ini sudah mengubah tatanan hidup manusia dan memaksa seseorang untuk beradaptasi.
“Permasalahannya bagi yang tidak mampu beradaptasi dengan situasi saat ini, akan merasakan dampak yang luar biasa. Meski demikian, seseorang akan mampu beradaptasi melalui keluarga yang tangguh ini,” pungkasnya.