sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sri Mulyani dan Ayu Ting Ting, perempuan paling berpengaruh

Sri Mulyani dinilai sebagai sosok perempuan yang mampu membentuk opini publik di media.

Mona Tobing
Mona Tobing Senin, 23 Apr 2018 08:06 WIB
Sri Mulyani dan Ayu Ting Ting, perempuan paling berpengaruh

Indonesia Indicator mendapuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi tokoh perempuan Indonesia paling berpengaruh pada tahun ini. SMI dinilai sebagai tokoh perempuan yang masuk dalam kategori termasyur, top person dan tervokal di sejumlah media massa. 

Perusahaan intelijen media tersebut mengambil sampel sejak 1 April 2017 hingga 1 April 2018. Hasilnya, dari sekitar 11 juta berita yang diwartakan oleh 3.364 media online berbahasa Indonesia hanya terdapat 104 figur perempuan dari 2.000 nama yang muncul dalam pemberitaan media di Tanah Air.

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang mengatakan bahwa porsi pemberitaan figur perempuan di media hanya menempati porsi 5% dibandingkan figur laki-laki. Kondisi tersebut diakui tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.

Berdasarkan data yang diteliti, rasio pemberitaan media tentang perempuan dan laki-laki adalah 1:18. Ini berarti bahwa dari 18 nama yang diberitakan media rata-rata hanya memunculkan satu nama perempuan. 

Riset berjudul Perkembangan Sosok Perempuan di Ruang Media 2018, Kajian Analisis Intelijen Media mencatat nama-nama perempuan yang kerap tampil di media. Sosok Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menduduki posisi teratas dalam jajaran figur perempuan terpegah atau figur perempuan yang paling banyak diberitakan media sepanjang setahun belakangan.

SMI menjadi figur yang paling banyak diberitakan media. Mantan Direktur Bank Dunia ini diberitakan media sebanyak 40.326 kali. Dengan demikian, dalam sehari rata-rata Sri Mulyani diberitakan sebanyak 112 kali.

"Sri Mulyani Indrawati merupakan sosok perempuan yang paling mampu membentuk opini publik di media," kata  Rustika seperti dikutip Antara.

Nama lain yang kerap diberitakan adalah sosok Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang didapuk menempati posisi kedua tokoh perempuan terpegah di media. Megawati diberitakan media sebanyak 33.376 kali dalam setahun terakhir.  

Sponsored

Media memberikan atensi kepada tokoh PDI Perjuangan, khususnya berkaitan dengan aktivitas politik dan posisinya sebagai "king maker". Dua nama ini menunjukkan bahwa wacana politik dan ekonomi, keduanya menduduki posisi yang cukup signifikan, paparnya.

Posisi tokoh terpegah ketiga ditempati Khofifah Indar Parawansa dengan jumlah pemberitaan mencapai 31.374. Sosok mantan Menteri Sosial itu banyak diberitakan media terkait dengan pencalonannya sebagai Gubernur Jawa Timur untuk ketiga kalinya.

Posisi keempat ditempati Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan 20.909 berita. Lanjut posisi kelima adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan jumlah berita sebanyak 17.533.

Yang cukup menarik dalam 10 figur terbanyak diberitakan ini adalah tampilnya Ayu Ting Ting sebagai artis perempuan yang paling banyak memperoleh sorotan media. Penyanyi asal Kota Depok itu menjadi tokoh terpegah keenam dengan jumlah pemberitaan mencapai 17.036 berita. 

Kemudian, Menko PMK Puan Maharani sebanyak 16.586 berita, Iriana Joko Widodo sebanyak 16.221 berita dan Miryam S. Haryani yakni politikus yang terjerat kasus korupsi sebanyak 15.925 berita. 

Nama Putri Jokowi yakni Kahiyang Ayu juga terbilang populer mencapai 15.211 berita. Dari sepuluh tokoh perempuan terpegah di media, lima di antaranya adalah menteri kabinet pemerintahan Jokowi. 

Dari kelima figur tersebut, tiga di antaranya merupakan figur dengan latar belakang profesional dan dua lainnya berlatarbelakang politikus. Ini berarti bahwa tokoh terpegah di media didominasi oleh menteri perempuan di kabinet pemerintahan Jokowi. 

"Kajian kami teridentifikasi setidaknya lima jenis latar belakang atau posisi sosial utama dari 104 perempuan yang tampil di media," ucap Rustika.

Rinciannya, artis 40%, pejabat 14%, politisi 14%,  kriminal 11% dan keluarga pejabat 7%. Profesi lain, seperti pengamat, atlet dan pengacara hanya berada di bawah 5%. 

Berita Lainnya
×
tekid