Takut nanti putranya miskin, seorang ibu cekik anaknya hingga tewas
Ia tidak ingin anaknya tumbuh dewasa dan harus berjuang dalam kesulitan finansial.

Peristiwa orangtua membunuh anak karena terhimpit masalah ekonomi kerap terjadi di Indonesia. Kasus yang serupa juga baru terjadi di Amerika Serikat. Seorang ibu di Pennsylvania dituduh mencekik putranya karena masalah keuangan.
Pelaku bekerja sebagai agen real estat bernama Ruth DiRienzo-Whitehead, 50. Karena perbuatannya itu, ia pun didakwa melakukan pembunuhan tingkat pertama atas kematian putranya yang berusia 11 tahun, Matthew Whitehead.
Pengungkapan kasus ini berawal ketika, suami DiRienzo-Whitehead memberi tahu polisi di Horsham Twonship pada hari Selasa setelah dia bangun dan menemukan Matthew meninggal dan istrinya hilang, menurut ABC News.
DiRienzo-Whitehead akhirnya ditemukan di rumah pantai keluarga di New Jersey dan kendaraannya ditemukan sebagian terendam di pantai Jersey Shore.
Dia dilaporkan mengatakan kepada penegak hukum bahwa dia mencekik putranya dengan ikat pinggang suaminya karena dia tidak ingin dia tumbuh dewasa dan juga berjuang secara finansial, menurut dokumen pengadilan. Dia mengklaim bahwa putranya "menangis dan kesal sepanjang hari" pada hari Senin karena masalah uang mereka.
DiRienzo-Whitehead didakwa pada hari Jumat dan melepaskan haknya untuk sidang ekstradisi.
Pembelaannya mengatakan dia menderita penyakit kesehatan mental yang tidak ditentukan dan dia saat ini dalam pengawasan bunuh diri.
“Banyak kesulitan, seperti yang sudah dia nyatakan, dengan keuangan. Tapi itu jauh lebih dari itu. Tidak sesederhana itu. Ada banyak faktor dan lapisan yang berkontribusi pada bagaimana dia sampai pada titik ini,” kata pengacaranya kepada ABC.(independent)

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Mendesak, revisi garis kemiskinan demi menyentuh si miskin yang tersembunyi
Selasa, 06 Jun 2023 17:18 WIB
Ironi bisnis atribut kampanye: Sepi saat kandidat dan parpol berjibun
Minggu, 04 Jun 2023 06:11 WIB