First Media terancam kehilangan frekuensi
First Media dan Internux (Bolt) berutang Rp708,3 miliar kepada pemerintah atas penggunaan frekuensi 2,3 GHz.
First Media merupakan lini bisnis Lippo Group di bidang telekomunikasi. Kinerja perusahaan ini sebenarnya tak cukup mulus, meski layanannya terus meluas. Dalam kurun waktu 3 hingga 4 tahun terakhir, entitas ini telah mengalami kerugian pada anak usahanya, yakni PT Internux dengan layanan Bolt-nya.
First Media menargetkan Internux dapat laba pada 2019. Salah satu upaya penguatan yang akan ditempuh emiten dengan kode saham KBLV tersebut, yaitu jaringan Bolt di wilayah Sumatra Utara yang termasuk zona 1.
BACA JUGA
Internux sendiri sudah mempunyai izin operasional di zona 1 dan 4. Tapi, selama ini mereka masih memaksimalkan jaringan di zona 4, yakni wilayah Jabodetabek dan Banten.
Sponsored
Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIBMenutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIBSegudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIBIroni hilirisasi: Glorifikasi di balik nestapa masyarakat
Selasa, 23 Jan 2024 18:50 WIBMewujudkan e-commerce inklusif bagi penyandang disabilitas
Kamis, 30 Nov 2023 16:09 WIBPotret kebijakan stunting dan pertaruhan Indonesia Emas 2045
Senin, 27 Nov 2023 16:01 WIB×