sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dulu necis, eks penyiar TV yang lusuh jongkok berjualan kue di pinggir jalan

Kisah ini viral setelah fotonya dibagikan di Twitter oleh seorang dosen di Universitas Kabul, Kabir Haqmal. 

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Jumat, 17 Jun 2022 16:41 WIB
Dulu necis, eks penyiar TV yang lusuh jongkok berjualan kue di pinggir jalan

Terpuruknya ekonomi Afghanistan membuat Musa Mohamaddi menganggur. Akhirnya demi menafkahi keluarganya, Musa berjualan kue yang ia bawa dengan nampan logam.

Sebelumnya, Musa adalah penyiar berita di sebuah televisi di Afghanistan. Tentu saat menekuni profesinya, sehari-hari ia tampil di publik dengan pakaian indah, dan pembawaan yang elegan. 

Namun, sebuah foto yang beredar belakangan menunjukan Musa kini tak lagi tampil di publik menegenakan stelan jas. Ia mengenakan pakaian sehari-hari rakyat Afghanistan. 

Kisah ini viral setelah fotonya dibagikan di Twitter oleh seorang dosen di Universitas Kabul, Kabir Haqmal. 

"Hidup wartawan di Afghanistan di bawah Taliban," cuit Haqmal. 

Ekonomi Afghanistan berada dalam keadaan yang mengerikan sejak Taliban mengambil alih pada Agustus 2021. Beberapa pekerja profesional jatuh ke dalam kemiskinan di Afghanistan sejak Agustus lalu, termasuk Musa.

"Musa Mohammadi bekerja selama bertahun-tahun sebagai pembawa berita dan reporter di berbagai saluran TV, sekarang tidak memiliki penghasilan untuk memberi makan keluarganya dan menjual makanan jalanan untuk mendapatkan uang. Orang Afghanistan menderita kemiskinan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah jatuhnya republik," tulisnya, seperti dikutip Theweek, Jumat (17/6).

Tweet Haqmal menjadi viral dan menarik perhatian Ahmadullah Wasiq, Direktur Jenderal Radio dan Televisi Nasional. Wasiq kemudian mentweet bahwa dia akan menunjuk Mohammadi ke departemennya.

Sponsored

Tweet itu berbunyi, “Pengangguran Musa Mohammadi, juru bicara stasiun televisi swasta, viral di media sosial. Padahal, sebagai direktur Radio dan Televisi Nasional, saya meyakinkan dia bahwa kami akan mengangkatnya dalam kerangka Radio dan Televisi Nasional. Kami membutuhkan semua profesional Afghanistan,” tulisnya.

Berita Lainnya
×
tekid