Dulu necis, eks penyiar TV yang lusuh jongkok berjualan kue di pinggir jalan
Kisah ini viral setelah fotonya dibagikan di Twitter oleh seorang dosen di Universitas Kabul, Kabir Haqmal.

Terpuruknya ekonomi Afghanistan membuat Musa Mohamaddi menganggur. Akhirnya demi menafkahi keluarganya, Musa berjualan kue yang ia bawa dengan nampan logam.
Sebelumnya, Musa adalah penyiar berita di sebuah televisi di Afghanistan. Tentu saat menekuni profesinya, sehari-hari ia tampil di publik dengan pakaian indah, dan pembawaan yang elegan.
Namun, sebuah foto yang beredar belakangan menunjukan Musa kini tak lagi tampil di publik menegenakan stelan jas. Ia mengenakan pakaian sehari-hari rakyat Afghanistan.
Kisah ini viral setelah fotonya dibagikan di Twitter oleh seorang dosen di Universitas Kabul, Kabir Haqmal.
"Hidup wartawan di Afghanistan di bawah Taliban," cuit Haqmal.
Ekonomi Afghanistan berada dalam keadaan yang mengerikan sejak Taliban mengambil alih pada Agustus 2021. Beberapa pekerja profesional jatuh ke dalam kemiskinan di Afghanistan sejak Agustus lalu, termasuk Musa.
"Musa Mohammadi bekerja selama bertahun-tahun sebagai pembawa berita dan reporter di berbagai saluran TV, sekarang tidak memiliki penghasilan untuk memberi makan keluarganya dan menjual makanan jalanan untuk mendapatkan uang. Orang Afghanistan menderita kemiskinan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah jatuhnya republik," tulisnya, seperti dikutip Theweek, Jumat (17/6).
Tweet Haqmal menjadi viral dan menarik perhatian Ahmadullah Wasiq, Direktur Jenderal Radio dan Televisi Nasional. Wasiq kemudian mentweet bahwa dia akan menunjuk Mohammadi ke departemennya.
Tweet itu berbunyi, “Pengangguran Musa Mohammadi, juru bicara stasiun televisi swasta, viral di media sosial. Padahal, sebagai direktur Radio dan Televisi Nasional, saya meyakinkan dia bahwa kami akan mengangkatnya dalam kerangka Radio dan Televisi Nasional. Kami membutuhkan semua profesional Afghanistan,” tulisnya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Cerita dari dalam pesantren Khilafatul Muslimin: "Anak Imam Samudra pernah kami didik..."
Minggu, 26 Jun 2022 15:35 WIB
Pengelolaan dana ibadah haji: Mirip skema ponzi?
Minggu, 26 Jun 2022 13:55 WIB