sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Singapura paksa Kedubes Israel hapus postingannya di media sosial

Shanmugam mengomentari isi postingan Kedubes Israel itu yang membawa-bawa teks Al-Quran.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Selasa, 26 Mar 2024 11:42 WIB
Singapura paksa Kedubes Israel hapus postingannya di media sosial

Kedutaan Besar Israel di Singapura terpaksa menghapus postingan media sosialnya yang dinilai sensitif. Ini dilakukan setelah pemerintah Singapura mendesak mereka untuk menurunkan postingan yang mengungkit-ungkit soal Palestina itu.

Menteri Dalam Negeri Singapura mengatakan pada hari Senin pihaknya lebih dulu memperingatkan kedutaan dengan mengatakan bahwa postingan tentang Palestina, yang diterbitkan pada akhir pekan, dapat mengobarkan ketegangan.

Perang brutal Israel di Gaza dan krisis kemanusiaan yang semakin parah di wilayah tersebut sejak serangan Hamas pada 7 Oktober telah memecah pendapat di seluruh dunia.

Dilaporkan media Singapura, postingan tersebut mengatakan bahwa Israel disebutkan sebanyak 43 kali dalam Alquran, namun Palestina – nama yang diberikan oleh orang Palestina untuk negara yang mereka harap akan menjadi negara merdeka dan berdaulat – tidak disebutkan, menurut media lokal.

Menteri Dalam Negeri K. Shanmugam mengatakan dia meminta Kementerian Luar Negeri Singapura untuk memberitahu kedutaan Israel untuk menghapus postingan yang dibuat pada hari Minggu setelah mengetahuinya, yang segera dilakukan oleh misi tersebut.

"Unggahan di halaman media sosial kedutaan Israel itu benar-benar tidak dapat diterima. Saya sangat kecewa ketika diberitahu tentang hal itu," kata Shanmugam kepada wartawan, menurut transkrip.

“Ini tidak sensitif dan tidak pantas. Ini berisiko merusak keselamatan, keamanan, dan keharmonisan kita di Singapura.”

"Unggahan seperti ini dapat... mengobarkan ketegangan, dan dapat membahayakan komunitas Yahudi di sini. Kemarahan dari unggahan tersebut berpotensi meluas ke ranah fisik," tambahnya.

Sponsored

Shanmugam mengomentari isi postingan Kedubes Israel itu yang membawa-bawa teks Al-Quran. Menurutnya, salah jika secara selektif menunjuk pada teks-teks agama, untuk menyampaikan maksud politik. “Yang lebih buruk lagi, dalam situasi saat ini, kedutaan Israel menggunakan Al-Quran untuk tujuan ini. Ketiga, postingan ini merupakan upaya menakjubkan untuk menulis ulang sejarah.”

“Penulis postingan harus melihat resolusi PBB, melihat apakah tindakan Israel dalam beberapa dekade terakhir konsisten dengan hukum internasional sebelum mencoba menulis ulang sejarah,” tegas menteri.

Shanmugam mengatakan postingan itu telah dihapus. Kedutaan Israel tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Singapura sendiri termasuk negara yang keras mengecam serangan Hamas terhadap Israel namun juga mengatakan bahwa respons militer Israel “kini sudah keterlaluan.”(dailysabah,palestinechronicle)

Berita Lainnya
×
tekid