close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi. foto Pixabay
icon caption
ilustrasi. foto Pixabay
Media
Minggu, 07 November 2021 19:24

Tony Wenas bicara baik pasca-kebenaran

Wenas menguraikan tiga elemen dalam menyusun key messages atau pesan-pesan kunci.
swipe

Fenomena post-truth (pasca-kebenaran) mengganggu komunikasi publik selama pandemi COVID-19 di Tanah Air, baik dari inkonsistensi pesan, hoaks, dan ujaran kebencian, yang berakibat situasi semakin tidak kondusif. Kondisi ini mengakibatkan komunikasi publik mengalami persaingan untuk merebut kebenaran dalam benak publik. Salah satu penyebab hal ini terjadi, dikarenakan siapapun dapat memproduksi konten.

Di titik itulah Public Affairs Forum Indonesia diselenggarakan oleh Public Relations Association of Indonesia (Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia/Perhumas) dengan melibatkan para pemangku kepentingan kunci mewakili pemerintah, swasta, dan media. Tayangan forum tersebut telah disiarkan Checklist Project TV, Selasa (2/11).

"Public Affairs Forum di mana saya sejak duduk sebagai Dewan Pembina terjadi situasi konflik yang melanda dunia ini di tahun 2020. Ini telah membawa banyak sekali perubahan bagi kita semuanya di tidak hanya di Indonesia, tapi di berbagai negara dan juga telah menyebabkan penurunan kinerja ekonomi di berbagai sektor di berbagai negara," kata Tony Wenas, CEO Freeport Indonesia, juga Dewan Pembina Public Affairs Forum Indonesia.

Tony menyebutkan satu titik di mana Indonesia juga terdampak, terjadi kontraksi sekitar 5,32 persen di kuartal kedua, sedikit membaik di kuartal ketiga. Harapannya di kuartal keempat 2021 bisa lebih membaik lagi, terlihat juga dari neraca perdagangan yang mengalami surplus beberapa waktu terakhir ini.

"Kita juga sangat mengetahui bahwa para pemimpin di negara kita termasuk juga tentunya Presiden Republik Indonesia terus bekerja dengan keras untuk dapat menangani situasi yang sedang kita hadapi, sehingga mari kita terus untuk bersama-sama meminimalkan penyebaran virus ini dengan tetap memenuhi protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan serta menghindari kerumunan," sambungnya.

Diuraikan, baru saja muncul berita yang sangat baik dari Presiden bahwa vaksin COVID-19 akan diberikan secara gratis kepada seluruh rakyat Indonesia. Tentu hal itu, katanya, perlu disambut baik, oleh para masyarakat pada umumnya dan juga para pelaku usaha.

"Kita semuanya mendukung sekali apa yang dilakukan oleh Presiden untuk inisiatifnya. Dan juga di satu sisi kita tetap perlu bersabar karena penyebaran atau vaksinasi kepada masyarakat ini bukan pekerjaan mudah dan cepat, juga bukan pekerjaan yang murah. Dan kita akan terus dukung apa yang digariskan oleh pemerintah," ujar dia.

Di saat-saat seperti ini, para praktisi Kehumasan (public affairs) akan memiliki peran yang sangat strategis terutama mereka yang terlibat dalam mengemas dan menyampaikan pesan-pesan kunci atau key messages kepada publik atau masyarakat. Sebab apapun yang disampaikan, itu akan sangat berpengaruh pada masyarakat dalam mengambil keputusan-keputusan baik itu keputusan korporasi, keputusan pribadi, dan keputusan-keputusan lainnya.

Ini termasuk peran public affairs atau Kehumasan yang ada di pemerintahan juga, di mana semuanya harus berpikir secara tepat dan berperan secara cermat pula. Karena penyampaian pesan-pesan itu sangat penting. Pesan itu sangat penting. Pengemasannya juga tidak kalah pentingnya dan demikian pula dengan penyampainya.

"Ada pepatah mengatakan: don't kill the messenger, but you can blame them at soon. Jadi kita berusaha untuk menghindari bukannya untuk membunuh, tapi untuk disalahkan juga kita hindari," serunya.

Wenas menguraikan tiga elemen dalam menyusun key messages atau pesan-pesan kunci. Yaitu, pertama, harus benar; yang kedua, harus baik; dan, yang ketiga, tidak kalah pentingnya harus berguna. Kadang-kadang orang cenderung untuk mengatakan sesuatu karena tahu banyak. Orang mengatakan sesuatu panjang lebar untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu berguna, atau anak-anak jaman now sekarang bilang, 'Nggak penting gitu ya.'

"Tentu saja kita tetap senantiasa harus mengatakan sesuatu yang benar, baik, dan tadi saya katakan, berguna. Dan peran publik affairs tentunya dijalankan oleh para praktisi mencakup berbagai bidang," ucap Tony.

Cakupan berbagai bidang itu antaranya di bidang swasta dan di ranah pemerintahan. Termasuk juga kalau public affairs bukan hanya sekedar 'of the record communication' untuk Kehumasan. Tapi juga lebih kepada hubungan pemerintahan, hubungan dengan masyarakat, juga lobbying, dan lain sebagainya.

"Sehingga masing-masing dari kita itu memiliki tantangan tersendiri. Ada tantangan berdasarkan sektornya, yaitu sektor govern communication atau sektor hubungan pemerintahan atau hubungan masyarakat. Wilayahnya juga pun berbeda sehingga masing-masing wilayah mempunyai karakteristik karena ada ujian yang berbeda dengan karakteristik dan audiens juga berbeda," katanya.

Digamblangkannya, hal itu akan sangat berpengaruh pada cara-cara Humas menyusun dan menyampaikan pesan-pesan kepada publik. Selanjutnya dia menggarisbawahi juga bagaimana kontribusi public affairs bagi kemajuan Indonesia.

"Saya  menggarisbawahi satu fungsi public affairs, yaitu sebagai bridge of communicaton atau jembatan komunikasi. Jembatan komunikasi itu bisa antara swasta dan pemerintah, antara korporasi dengan publik, bahkan antara pemerintah dengan masyarakat, pemerintah daerah dengan masyarakat, atau bahkan antarkementerian di level pemerintah. Kenapa? Karena praktisi public affairs ini akan berada di garda terdepan untuk menyampaikan informasi dan juga menerima informasi," bubuh Tony.

Menurut dia, akan sangat baik apabila para praktisi public affairs dapat berfungsi menjadi jembatan informasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, masyarakat, dan lain sebagainya. Sehingga bisa terjadi koordinasi atau komunikasi yang lebih intens di antara para pemangku kepentingan tersebut.

"Kita perlu juga bekerja bersama untuk menyepakati satu tujuan yang sama, yaitu bersama-sama bahu-membahu dalam membangun harapan dan semangat optimisme bangsa kita untuk mengemas dan menyampaikan pesan-pesan kunci secara tepat dan bijak. Tagline-nya adalah 'Indonesia bicara baik'. Kita public affairs perlu terus secara aktif mendukung hal tersebut dengan menyampaikan hal-hal secara tepat dan bijak," kata Tony.

Bagaimana caranya, dalam versi Wenas, salah satunya adalah dengan mengadakan a well plan public affairs activities atau pelibatan dari public affairs sejak awal. Di mana perusahaan untuk merencanakan suatu business plan atau suatu proyek sebaiknya public affairs dilibatkan sejak awal, bukan hanya sebagai fire fighters yang fungsinya untuk memadamkan kebakaran apabila telah terjadi chaos (kekacauan) setelah proyek atau bisnis plan itu dilaksanakan.

"Sekali lagi, mari kita terus memperluas cakrawala dan memperbaharui kemampuan kita dan semoga public affairs forum ini akan terus dapat menjadi salah satu referensi yang bermanfaat bagi kita semuanya," pungkasnya.

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan