close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono (kiri) menginspeksi pasukan Upacara Satgas Bantuan Kemanusiaan WNI di Pulau Sebaru di Mako Kolinlamil, Jakarta, Rabu (26/2).Foto Antara/M Risyal Hidayat/hp
icon caption
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono (kiri) menginspeksi pasukan Upacara Satgas Bantuan Kemanusiaan WNI di Pulau Sebaru di Mako Kolinlamil, Jakarta, Rabu (26/2).Foto Antara/M Risyal Hidayat/hp
Nasional
Rabu, 26 Februari 2020 15:18

ABK World Dream dalam proses pemindahan ke KRI

Pemindahan boat to boat dilakukan di Selat Durian, Riau.
swipe

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan telah siap menerima kedatangan 188 WNI yang merupakan ABK Kapal World Dream, untuk observasi coronavirus (Covid-19) di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB Rustian, mengatakan, seluruh personel yang akan melakukan observasi terhadap 188 ABK telah berangkat ke Pulau Sebaru Kecil, sejak pagi tadi (26/2). 

"Seluruh SDM kami sudah berangkat ke Pulau Sebaru Kecil," kata Rustian saat dihubungi Alinea.id, Rabu (26/2).

188 ABK Kapal Wolrd Dream tersebut dalam proses pemindahan ke KRI dr. Soeharso. Pemindahan boat to boat dilakukan di Selat Durian, Riau. Setelahnya, KRI dr. Soeharso langsung bertolak menuju lokasi observasi Pulau Sebaru Kecil, Jakarta. 

"Proses pemindahan dari Kapal Wolrd Dream ke KRI dr. Soeharso dilakukan di tengah laut. KRI dr. Soeharso diperkirakan sampai di Pulau Sebaru Kecil pada Jumat (28/2) sore," katanya. 

Lokasi observasi saat ini dipastikan jauh lebih layak dibandingkan di Kepulauan Natuna. Pasalnya di Pulau Sebaru Kecil sudah terdapat bangunan permanen seperti kamar-kamar dengan fasilitas AC. 

"Saya ikut proses observasi di Natuna yang dari Wuhan. Nah kalau di Pulau Sebaru ini memang lokasinya sudah siap betul. Tempatnya lebih layak daripada di Natuna. Kalau di Natuna itu hanggar milik TNI AU. Kalau ini sudah ada kamarnya, dan saya sudah cek satu persatu," lanjutnya.

BNPB juga telah berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta dan SKPD terkait. Sejauh ini, tidak ada penolakan dari masyarakat terkait lokasi observasi di Pulau Sebaru Kecil, karena lokasinya jauh dari pulau yang berpenghuni. 

"Mereka akan diobservasi di sana selama 14 hari," katanya. 

Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan lokasi observasi berada di pulau kosong atau pulau yang tidak berpenghuni sehingga dinilai aman. Terlebih, Pulau Sebaru Kecil sebelumnya merupakan tempat rehabilitasi narkoba.

"Dulunya pulau ini adalah tempat rehabilitasi narkoba. Fasilitasnya lengkap, ada AC-nya juga sama seperti waktu observasi di Natuna dan kita akan pastikan mereka nyaman", kata Menko PMK Muhadjir Effendy.

img
Ardiansyah Fadli
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan