sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ahli bikin bom dari pupuk padi, petani di Poso ditangkap

Polisi menyebut pelaku sering membeli bahan kimia untuk merakit bom.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Senin, 14 Okt 2019 14:15 WIB
Ahli bikin bom dari pupuk padi, petani di Poso ditangkap

Seorang petani berusia 24 tahun bernama Awaludin terpaksa harus berurusan dengan petugas kepolisian. Pasalnya, petani muda yang menetap di Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mempunyai keahlian membuat bom dan kerap berhubungan dengan kelompok teroris.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tengah, AKBP Didik Supranoto, mengatakan terduga teroris Awaludin ditangkap tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror pada Minggu, 13 Oktober 2019.

“AWL merupakan seorang petani. Dia diketahui memiliki hubungan intens dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Yang bersangkutan juga mendukung dan memberikan bantuan kepada kelompok MIT,” kata Didik melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Senin, (14/10).

Menurut Didik, Awaludin memiliki kemampuan merakit bom dari bahan-bahan kimia, termasuk pupuk untuk padi. Dia disebut Didik sering membeli bahan kimia untuk merakit bom. “Bahan-bahan dasar untuk dia membuat bom yakni seperti aseton, H202, pupuk KNO3 dan beberapa barang pendukung pembuatan bom lainnya,” tuturnya.

Dalam penangkapan Awaludin, Densus 88 juga menyita sejumlah barang bukti. Itu antara lain STNK motor atas nama Darmawan, 2 KTP atas nama Afifah, 2 KTP atas nama Awaludin, kartu santri atas nama Rumaisha, uang Rp334.000. 

Kemudian kartu santri atas nama Nur Zamaniyah, Kartu Indonesia Pintar, kartu ATM BRI, kartu arafaku, tiket Pelni jurusan Surabaya-Makassar tertanggal 15 Juni 2017, dompet, kartu nama Tour and Travel Lawu Indah (Magetan), dan struk penarikan uang.

Setelah mengamankan Awaludin, Densus 88 tak lupa menyambangi rumahnya untuk melakukan penggeledahan. Hasilnya, turut disita sejumlah barang bukti berupa senjata tajam dan bahan pembuat bom.

Kemudian, 10 batang pipa besi yang sudah dipotong-potong, 9 busur, pemantik busur, 3 botol plastik berisi sisa cairan kimia H202 dan Acheton, sebilah pedang samurai, 3 kotak tupperware berisi campuran olahan bahan kimia.

Sponsored

Lalu, sebuah gelas kaca kimia merek Bomex berukuran 500 mili, 2 wadah penanak nasi, 9 bungkus pupuk KNO3 santagrow seberat 1 Kg, 8 botol sirup berisi bahan bakar pertalite, 5 botol sirup kosong, 1 botol plastik air accu, 1 dus kecil peluru pcp, 1 ikat karet pentil, 1 ikat sumbu kompor, kaca bekas pecahan botol, sterofoam, 1 jerigen kosong, dan 1 buah suntik besar.

Berita Lainnya
×
tekid