sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akademisi nilai pertanian Indonesia berkembang pesat

Kinerja Kementan dinilai mampu membawa perubahan besar di sektor petanian Indonesia.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Minggu, 15 Nov 2020 20:29 WIB
Akademisi nilai pertanian Indonesia berkembang pesat

Kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dinilai mampu membawa perubahan besar terhadap kemajuan sektor petanian Indonesia. Bahkan, SYL dinilai sukses memenuhi kesejahteraan petani, meski baru setahun menduduki jabatan Menteri.

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi, Institut Pertanian Bogor (IPB), Sahara mengatakan, sektor pertanian dibawah komando Mentan Syahrul mampu merealisasikan semangat gotong royong serta menjadikannya sebagai penopang utama bagi tumbuh kembangnya ekonomi nasional.

"Karena itu, ke depan sebaiknya pemerintah fokus pada program jangka panjang untuk pembangunan pertanian dan industri hilirnya. Langkah ini perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah pada sektor pertanian yang akan datang," kata Sahara dalam keterangannya, Minggu (15/11).

Bagi Sahara, kerja keras Kementan dalam memenuhi kecukupan pangannya patut mendapat apresiasi dari semua pihak. Pasalnya, melalui program percepatan tanam, Kementan terbukti mampu meningkatkan angka produksi yang berdampak pada kesejahteraan petani.

"Kinerja yang sangat bagus karena hasilnya sangat kelihatan. Pertanian Indonesia terus berkembang pesat," ujarnya.

Untuk diketahui, Kementan berhasil meningkatkan ekspor pertanian menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor pertanian hingga kuartal III 2020 mencapai Rp304,5 triliun atau naik 10% dibanding periode yang sama di 2019.

Di samping itu, Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Oktober 2020 juga tumbuh sebesar 102,25 atau naik 0,58% jika dibandingkan NTP pada September 2020 yang hanya sebesar 101,66.

Sponsored

Kenaikan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) sebesar 102,42 atau naik sebesar 0,66%. Kenaikan terjadi karena indeks harga yang dibayar petani juga naik sebesar 0,24%.

"Menurut saya, dukungan pemerintah serta para pelaku di sektor pertanian menjadi sangat penting untuk memperkokoh Kementan sebagai ujung tombak dalam memajukan pertanian Indonesia," katanya.

Sementara itu, pengamat pangan sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Sujarwo mendorong Kementan agar menjadi motor penggerak bagi pembangunan pertanian Indonesia.

Menurut Sujarwo, pertumbuhan sektor pertanian menjadi momentum agar produk Indonesia dapat menguasai pasa global.

"Inilah yang saya lihat dari Pak Mentan Syahrul yang memikirkan pembangunan pertanian dalam jangka panjang. Saya kira kita semua harus mendukung upaya yang diusahakan oleh Mentan Syahrul untuk menjadikan pertanian lebih maju kedepannya," tutupnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid