sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Respons aktivitas Gunung Agung, sejumlah maskapai di Bali batalkan penerbangan

Bandara masih beroperasi normal meski sejumlah maskapai membatalkan penerbangan.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Kamis, 28 Jun 2018 22:00 WIB
Respons aktivitas Gunung Agung, sejumlah maskapai di Bali batalkan penerbangan

Sejumlah maskapai penerbangan membatalkan jadwal dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Bali. Hal ini dilakukan setelah Gunung Agung kembali menujukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan mengeluarkan gas bercampur abu tipis, menyusul erupsi yang terjadi pada Rabu (27/6).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, mengatakan bahwa aktivitas bandara tidak terpengaruh dengan kebijakan tersebut. Bandara masih beroperasi normal dan belum ada penutupan lalu lintas udara. 

"Observasi wilayah udara Bandara masih berlanjut dan hasil dari 'paper test' menunjukkan masih nihil sebaran abu vulkanik," Arie Ahsanurrohim dilansir Antara, Kamis (28/6).

Menurutnya, pembatalan jadwal sepenuhnya merupakan pertimbangan maskapai meski operasional Bandara masih normal. Hingga saat ini, lanjut Arie, maskapai yang membatalkan jadwal penerbangan yakni AirAsia baik yang akan berangkat ataupun yang tiba di Bali, terdiri dari 10 penerbangan domestik dan 12 penerbangan internasional. 

Sebagian besar penerbangan domestik AirAsia yang batal itu yakni rute Jakarta dan Surabaya dan untuk keberangkatan internasional yakni Narita Jepang, Kuala Lumpur, Perth, Singapura dan kedatangan dari Perth, Kuala Lumpur dan Singapura.

"Total ada 3.571 penumpang AirAsia yang terdampak yang ditangani maskapai bersangkutan," katanya.

Selain AirAsia, maskapai penerbangan JetStar juga membatalkan jadwal keberangkatan ke Perth dan JetStar Asia tujuan Singapura. Sedangkan jadwal yang akan tiba juga dibatalkan, yakni di antaranya JetStar dari Perth dan JetStar Asia dari Singapura.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) mencatat Gunung Agung erupsi pada Rabu (27/6) sekitar pukul 22.21 WITA dengan tinggi kolom abu teramati mencapai sekitar 2.000 meter di atas puncak. Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 1 menit 9 detik.

Sponsored

Setelah erupsi itu, sejak Kamis (27/6) pagi, secara visual teramati kolom gas berwarna putih tebal dengan ketinggian sekitar 200 meter di atas puncak gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu. PVMBG mencatat intensitas emisi gas mengalami peningkatan yang disertai abu tipis dan terjadi secara menerus dengan ketinggian berkisar 1.500-2.000 meter di atas puncak dengan sebaran abu mengarah ke Barat kemudian membelok ke Barat daya.

Berita Lainnya
×
tekid