close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Alat berat sedang membersihkan puing bekas banjir. Foto humas BNPB
icon caption
Ilustrasi. Alat berat sedang membersihkan puing bekas banjir. Foto humas BNPB
Nasional
Sabtu, 10 April 2021 09:21

Update banjir NTT: Ada perbaikan data, jumlah meninggal jadi 165 orang

Perbaikan data terakhir disebabkan penemuan jenazah korban yang sempat dinyatakan hilang
swipe

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) per Jumat (9/4) pukul 20.00 WIB mencapai 165 orang, 45 hilang, 156 luka-luka, dan 17.834 orang mengungsi.

Kepala BNPB Doni Monardo menyebut, perbaikan data terakhir disebabkan penemuan jenazah korban yang sempat dinyatakan hilang. Juga penemuan orang yang sempat dinyatakan hilang dalam keadaan masih hidup.

“(Kabupaten) Rote Ndao semua dilaporkan ada dua yang meninggal, ternyata hasil laporan terakhir dari bupati yang meninggal nihil. Termasuk juga (Kabupaten) Ngada yang semua dilaporkan satu meninggal, ternyata masih hidup, sehingga yang dilaporkan meninggal tidak ada,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (9/4).

Rincian korban meninggal dunia, yaitu warga Flores Timur 71 orang, Kabupaten Alor 28 orang, Kabupaten Malaka enam orang, Kabupaten Sikka satu orang, Kabupaten Lembata 46 orang, Kabupaten Kupang empat orang, Kota Kupang enam orang, Kabupaten Sabu Raijua dua orang, serta Kabupaten Ende satu orang.

“(Kabupaten) Lembata 43 (orang di hari) lalu. Hari ini ditemukan tiga jenazah menjadi 46 orang. (Kabupaten Alor) 27 orang (dilaporkan meninggal dunia) pada hari kemarin), ditemukan satu hari ini menjadi 28 orang. Kabupaten Kupang ditemukan satu jenazah wanita hari ini, sehingga menjadi 4 orang meninggal dunia,” tutur Doni.

Terkait kerugian materiil, sebanyak 2.595 unit rumah rusak berat, 225 unit rusak sedang, 5.502 unit rusak ringan, 17 unit hanyut, dan 60 unit terendam. Kemudian, 40 akses jalan tertutup pohon tumbang, lima jembatan putus, 87 fasilitas umum terdampak, dan satu kapal tenggelam.

Sebelumnya Kepala BNPB, Doni Monardo menyebut, hampir semua tempat pengungsian korban banjir bandang di NTT telah tersedia layanan kesehatan. Namun, jumlah dokter masih terbatas. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) dari berbagai provinsi. Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Jawa Timur (Jatim), misalnya.

Terkait ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan (alkes), Doni mengklaim, masih terpenuhi. Kecuali, alat untuk merawat pasien patah tulang. "Kami sudah koordinasi untuk segera didatangkan dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar," ucapnya dalam telekonferensi, Selasa (6/4).

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan