sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bapanas: Kapasitas gudang Bulog 3,5 juta ton, baru diisi 226 ribu ton

Arief menyampaikan, pihaknya telah mengundang sejumlah penghasil beras ternama seperti Wilmar, Sumberaya, Topi Koki dan lainnya.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Selasa, 28 Mar 2023 15:10 WIB
Bapanas: Kapasitas gudang Bulog 3,5 juta ton, baru diisi 226 ribu ton

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong penambahan stok beras yang ada di gudang Bulog supaya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Bulan Suci Ramadan ini. Pemenuhan ini pun membutuhkan turun tangan dari pemerintah daerah dalam penyalurannya.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, Bulog sendiri harus memenuhi syarat untuk tidak membiarkan gudangnya kosong. Sementara, stok saat ini yang disimpan Bulog ada 226.000 ton beras padahal kapasitas gudangnya mencapai 3,5 juta ton. 

“Jadi sangat rendah. Panen raya sudah dimulai, tapi Bulog hanya mampu menyerap 50.000 ton,” kata Arief dalam Dialog Publik dengan tema “Keterjangkauan Pangan, Kesiapan Sarana dan Prasarana Transportasi Publik Jelang mudik Lebaran 2023, Selasa (28/3).

Arief menyampaikan, pihaknya telah mengundang sejumlah penghasil beras ternama seperti Wilmar, Sumberaya, Topi Koki dan lainnya. Tentunya pertemuan mereka untuk membahas distribusi beras ke masyarakat.

Sayangnya, akumulasi semua merek tersebut hanya mampu mendistribusikan 60.000 ton dari target 200.000 ton. Negara memasang waktu tiga bulan untuk menyalurkan bantuan beras ini. 

Penyalurannya diberikan kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan data yang disadur dari Kementerian Sosial. Maka dari itu, total seluruhnya yang harus didistribusikan sebanyak 640.000 ton.

“Sehingga kita harus punya upaya top-up stok ini segera,” ujarnya.

Sementara itu, Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat II Bareskrim Polri, Brigjen Helfi Assegaf mengatakan, pada komoditas beras proses importasi sendiri masih berjalan untuk memenuhi kebutuhan yang cukup tinggi. Apalagi, Bulog, sebagai badan yang mengemban tugas untuk menangani beras telah memimiliki program sendiri untuk menuntaskannya.

Sponsored

Bulog melakukan pemenuhan kebutuhan beras dengan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Pemenuhan kebuthan beras itu pun harus diwujudkan dengan 230 ribu ton setiap bulan.

“Sementara kondisi stok saat ini hanya 260 ribu, jadi hanya satu bulan ke depan,” katanya dalam kesempatan serupa.

Menurutnya, untuk pemenuhan kebutuhan itu bisa dilakukan dengan beras lokal. Sayangnya, sampai saat ini harganya masih cukup tinggi. 

Harga gabah kering panen masih di angka Rp5.700 sementara kemampuan Bulog hanya Rp5.000.

“Sehingga tidak terserap,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid