sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPPTKG ungkap potensi arah pergerakan guguran material Merapi

BPPTKG temukan sisa lava erupsi Merapi 1948 dan 1998.

Firda Junita
Firda Junita Jumat, 27 Nov 2020 16:00 WIB
BPPTKG ungkap potensi arah pergerakan guguran material Merapi

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengungkap temuan adanya jejak material guguran sisa erupsi Gunung Merapi tahun 1998. Tepatnya di sisi barat yang mengarah ke Kali Senowo dan Kali Lamat.

BPPTKG juga menemukan sisa lava erupsi Gunung Merapi tahun 1948.

“Dari pemantauan udara tadi, terlihat jejak-jejak material guguran di sisi barat, yaitu di lava (sisa erupsi) 1998 yang mengarah ke hulu Kali Senowo dan Kali Lamat, serta di Lava (sisa erupsi tahun) 1948,” ucap Hanik saat memantau langsung melalui udara menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (26/11).

Dari hasil pengamatan itu, ditemukan adanya potensi bahaya mengarah ke Sungai Gendol. Lebih lanjut, Hanik juga melihat adanya guguran dari material lama yang ada di kawah-kawah dari sisi luar dan mengarah ke sisi barat.

Dari pengamatan tersebut, Hanik memperkirakan guguran material dari aktivitas Gunung Merapi pada tahun ini juga dapat berpotensi mengarah ke aliran hulu Kali Senowo dan Kali Lamat. Akan tetapi, jelas dia, pihaknya belum dapat menentukan secara pasti arah dari alirannya.

“Itu material lama yang jatuh ke arah barat laut yaitu Sungai Senowo dan Sungai Lamat, tapi masih di hulu. Sementara untuk potensi bahaya, arahnya masih ke Sungai Gendol,” jelas Hanik.

“Tapi melihat guguran juga terjadi di barat laut, maka potensi ke arah itu juga ada. Hanya saja kami masih belum bisa menentukan arah pastinya,” imbuhnya.

Hanik berharap hasil pengamatan tersebut dapat memberikan gambaran para pengambil kebijakan agar membuat keputusan dengan baik, dalam kaitan pengurangan risiko bencana dan penguatan kapasitas lainnya.

Sponsored

BPPTKG terus melakukan pemantauan setelah status Gunung Merapi dinaikkan menjadi Level III atau Siaga sejak Kamis (5/11). Diperkirakan, daerah bahaya yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Merapi adalah Dusun Kalitengah Lor di Desa Glagaharjo, Dusun Kaliadem di Desa Kepuharjo dan Dusun Palemsari di Desa Umbulharjo yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Kemudian Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar di Desa Ngargomulyo, Dusun Trayem, Pugeran, Trono di Desa Krinjing, Babadan 1, Babadan 2 di Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Berikutnya Dusun Stabelan, Takeran, Belang di Desa Tlogolele, Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur di Desa Klakah dan Dusun Jarak, Sepi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Selanjutnya Dusun Pajekan, Canguk, Sumur di Desa Tegal Mulyo, Dusun Petung, Kembangan, Deles di Desa Sidorejo dan Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Berita Lainnya
×
tekid