Bripka RR bantah senjatanya dipakai untuk menembak Brigadir J

Bripka Ricky Rizal (RR) memastikan senjata api miliknya tak dipakai Bharada Richard Eliezer atau Bharada E untuk menembak Brigadir Yosua (Brigadir J). Keterangan tersebut tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Bripka RR.

Pengacara Bripka RR, Zena Dinda Defega, mengatakan, senjata api kliennya tidak dipakai karena berada di dalam tas dan ditinggal di dalam mobil yang terparkir di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), Komplek Polri Duren Tiga, Jakart Selatan.

"Itu tidak benar [memakai senjata RR] dan sudah berada di setiap keterangan BAP," katanya saat dihubungi, Selasa (20/9).

Lebih jauh, Zena mengungkapkan, pihaknya ingin persidangan kliennya dilakukan secara langsung atau luring dan Bripka RR dihadirkan di "meja hijau". Sebab, persidangan secara daring bakal merugikan kliennya, seperti kesalahpahaman dalam penyampaian kesaksian lantaran keterangan Bripka RR takkan tersalurkan dengan baik mengingat akan ada masalah teknis.

"Tentu saja kita mintanya offline karena kalau online itu, menurut kami, bakal merugikan klien kami. Tahu sendiri kalau online itu, kan, enggak bakal maksimal," ujarnya.

Di sisi lain, Zena menyampaikan, kliennya masih kerap merasakan takut untuk melawan bekas komandannya. Seperti kala rekonstruksi atau berhadapan di pengadilan.

"Hanya psikologinya saja yang takut, mungkin apa tatap muka atau tatap mata," ucapnya.

Hingga kini, Ricky belajar melawan rasa takutnya agar dapat menyampaikan keterangan dengan sebenarnya dan tanpa paksaan. Dia tidak ingin goyah di persidangan nanti.

"Ya, siap walaupun ada rasa takut atau canggung karena balik lagi ke hirarkinya, gitu. Tapi, dia bilang akan stand up dengan keterangannya dia, gitu, meski dalam keadaan takut," tandas Zena.