close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto dokumentasi.
icon caption
Foto dokumentasi.
Nasional
Selasa, 26 April 2022 17:06

Bupati Mojokerto dorong inovasi pembangunan

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan akan mengevaluasi perusahaan yang ada di Kabupaten Mojokerto.
swipe

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan akan mengevaluasi perusahaan yang ada di Kabupaten Mojokerto, terutama terkait aturan dan kemanfaatan dari investasi perusahaan tersebut. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan otonomi daerah pada sektor investasi perusahaan. 

"Kalau kami tidak memberikan suatu rambu-rambu yang jelas, tidak menutup kemungkinan investasi itu hanya melakukan eksplorasi terhadap sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, tapi tidak memberikan kemanfaatan lebih kepada masyarakat. Contoh misalkan, buat perusahaan di sini eksplorasi besar-besaran, kemudian terkait dengan dampaknya terhadap lingkungan ini tidak terpantau oleh kami, terus kemudian tenaga kerjanya sebagian besar ambil bukan orang Mojokerto," ujar Ikfina, di sela-sela Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke XXVI tahun 2022 secara daring, di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Senin (25/4) pagi.

Menurut Ikfina, untuk meningkatkan otonomi daerah di Kabupaten Mojokerto, Pemkab Mojokerto juga akan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pemanfaatan lahan.

"Waktu ini adalah waktu yang bisa kita manfaatkan untuk lebih meningkatkan pemahaman masyarakat yakni, dengan pemanfaatan Lahan Sawah Dilindungi (LSD), sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat", ucapnya.

Ikfina menghadiri Peringatan Hari Otoda didampingi oleh didampingi oleh Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al-Barra. Kehadiran Ikfina guna mendorong semangat Otoda dalam mewujudkan aparatur sipil negara (ASN) yang proaktif dan berakhlak, dengan membangun sinergi pusat dan daerah dalam rangka mewujudkan Indonesia emas 2045. Peringatan hari Otoda tersebut dilaksanakan sebagai bagian refleksi pencapaian terhadap pelaksanaan kebijakan otonomi daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto, menjelaskan terkait pemanfaatan Penghasilan Asli Daerah (PAD) yang tinggi, sehingga dapat menjadi pengembangan daerah sebagai keleluasaan otonomi daerah.

"Kalau PAD setidaknya ya 50% dari anggarannya, maka tidak akan berpengaruh kalau terjadi pengurangan transfer dari pusat dan PAD kan lebih leluasa pemakaiannya sebetulnya," ujarnya.

Ia menegaskan, pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan inovasi dalam hal pembangunan dan pelayanan untuk masyarakat, sehingga kesadaran masyarakat dalam pembayaran pajak akan lebih tinggi.

"Kalau kita semakin transparan dan semakin banyak pembangunan yang diberikan kepada masyarakat, kita yakin masyarakat kita itu rasa nasionalismenya itu pasti bagus, 'saya bayar pajak untuk bagun daerah ku'," tegasnya.

img
Tim copywriter
Reporter
img
Tim copywriter
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan