sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cara unik Nadiem pamit ke karyawan Gojek

Nadiem Makarim pamit dengan cara mengirim surat melalui surat elektronik kepada seluruh karyawan Gojek.

Mona Tobing
Mona Tobing Rabu, 23 Okt 2019 14:34 WIB
Cara unik Nadiem pamit ke karyawan Gojek

Founder dan mantan CEO Gojek, Nadiem Anwar Makarim, pamit kepada seluruh karyawan Gojek. Cara pamit Nadiem cukup unik, yakni dikirim melalui surat elektronik atau email. Surel itu dikirim kepada seluruh karyawan.

"Saya pamit dari Gojek, dan saya percayakan kepemimpinan pada dua sosok terbaik yang paling mumpuni, yaitu Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai co-CEO," tulis Nadiem.

Nadiem lengser dari Gojek setelah resmi ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repulik Indonesia. Nadiem telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo bersama 37 menteri dan pejabat setingkat menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10). Ia merupakan menteri termuda.

Dalam surat itu, Nadiem mengenang kembali perjalanan pertumbuhan perusahaan dalam sembilan tahun terakhir. Ia menggugah semangat karyawannya untuk terus bersemangat tumbuh seperti di awal usaha ini dirintis.

"Gojek dimulai dari nol, hanya bermodal tekad yang kuat untuk membawa perubahan. Saat itu, kami melihat rumitnya lalu lintas Jakarta. Padahal, ada komunitas ojek yang bisa menjadi solusi jika saja ada yang mengorganisir mereka sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih efisien," kata Nadiem.

"Berawal dari tekad untuk memudahkan hidup keseharian semua orang, Gojek lahir dengan dukungan dari begitu banyak teman, partner bisnis, investor dan stakeholders. Saat ini, Gojek telah menjadi ikon untuk masa depan Indonesia dan Asia Tenggara," demikian tulis Nadiem.

Nadiem juga menyampaikan harapannya untuk masa depan Gojek. Dia percaya Kevin dan Andre mampu membawa Gojek ke panggung dunia.

"Saya memiliki keyakinan penuh bukan hanya pada kemampuan mereka dalam hal teknis dan eksekusi, tapi juga yang terpenting, pada integritas, dan komitmen pada setiap langkah dan keputusan mereka," ujar Nadiem.

Tekad Kevin dan Andre

Kevin dan Andre dalam pernyataan bersamanya melepas Nadiem sekaligus menyampaikan tekad mereka untuk terus membangun Gojek. "Ketika seorang teman dan mentor meninggalkan usaha yang telah Anda bangun bersama, tentu akan ada kesedihan. Tetapi, kami berdua bertekad bahwa Gojek ke depan akan semakin kuat," ujar keduanya.

"Prioritas utama kami adalah memastikan bahwa perusahaan dapat terus memberikan manfaat positif untuk masa mendatang sekaligus mengharumkan nama bangsa Indonesia," sebut Kevin dan Andre.

Didirikan tahun 2010 di bawah bendera PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, Gojek sebagai perusahaan rintisan tumbuh besar. Gojek lahir dari kejelian insting bisnis Nadiem yang mengaku sering menggunakan ojek untuk ke kantor. Ia mencoba mengawinkan teknologi dan ojek menjadi inovasi baru.

Kehadiran aplikasi yang dirintis pria kelahiran Singapura, 4 April 1984, ini amat distruptif. Gojek menjadi alat transportasi umum "rasa baru" di Indonesia dan cepat menarik perhatian masyarakat karena kemudahan akses yang ditawarkan. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Gojek jadi alternatif yang dibutuhkan warga.

Profil Nadiem

Nadiem menghabiskan masa sekolah dasar dan menengah pertama di Indonesia. Pendidikan menengah atas dia tempuh di Singapura. Nadiem kemudian melanjutkan pendidikan ke salah satu universitas Ivy League di Amerika Serikat. Jenjang strata satu ia tempuh di Brown University jurusan Hubungan Internasional.

Setelah menyabet gelar BA (Bachelor of Arts), Nadiem melanjutkan S2 ke almamater sang ayah, Harvard University, hingga meraih gelar Master of Business Administration. Nadiem adalah putra pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayah Nadiem merupakan aktivis sekaligus pengacara ternama di Tanah Air.

Sponsored

Dengan ijazahnya, Nadiem kembali ke Indonesia dan bekerja di perusahaan konsultan bertaraf internasional, McKinsey & Company di Jakarta. Seperti kutu loncat, Nadiem gonta ganti tempat kerja: Zalora Indonesia kemudian berpindah perusahaan ke KartuKu. Di tengah-tengah lompat dari satu perusahaan ke perusahaan lain, itulah ia merintis Gojek.

Gojek saat ini

Sempat mengundang kontroversi, terutama dengan ojek konvensional, transportasi online ini berkembang pesat karena mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Tak hanya itu. Regulator pun sempat dibuat "pusing" karena kendaraan roda dua tidak masuk dalam moda transportasi yang diatur dalam UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Saat ini, Gojek berkembang pesat dan menjadi decacorn pertama di Indonesia sebagai startup dengan valuasi lebih dari US$10 miliar. Selain di Indonesia, Gojek juga beroperasi di Vietnam, Filipina, Thailand, dan Singapura. Aplikasi Gojek saat ini sudah diunduh sekitar 125 juta, memiliki lebih dari 300 ribu merchants, 1,7 juta mitra pengemudi/pengendara, serta beroperasi di 207 kabupaten dan kota.

Gojek juga memiliki rekor fantastis dalam melayani pelanggan. Jika diukur jaraknya, Gojek sudah melayani total 4,1 miliar kilometer perjalanan layanan Go-Ride, Go-Car, dan lainnya. Jarak tersebut setara dengan 5.000 kali pergi-pulang dari Bumi ke Bulan.

Selain itu, tercatat sudah mengirimkan 529 juta makanan dan minuman melalui Go-Food dengan menu populer ayam, nasi, mi, makanan goreng, dan martabak. Gojek menjadi sebuah ekosistem dari tiga super apps yang melayani orang (people), barang (things), dan uang (money).

 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid