sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kasus Covid-19 "menggila", Kemenkes relaksasi STR perawat-dokter

Tenaga kesehatan kini diperkenankan bekerja sekalipun belum memiliki surat tanda registrasi.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 11 Jan 2021 15:11 WIB
Kasus Covid-19

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkenankan perawat dan dokter tanpa surat tanda registrasi (STR) untuk langsung bekerja. Relaksasi ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 imbas libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2021.

"(Perawat-perawat yang belum memiliki STR resmi) itu ada sekitar 10.000 orang. Saya sedang mengkaji dari tim IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan Kemenkes agar dokter-dokter juga bisa begitu. Ada sekitar 3.000-4.000 dokter yang bisa kita masukkan,” ucap Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam telekonferensi, Senin (11/1).

Dirinya menerangkan, tenaga kesehatan (nakes) penangan Covid-19 yang ada saat ini mengalami beban berat mengingat jumlahnya berkurang karena turut terinfeksi hingga jumlah pasien yang ditangani meningkat signifikan.

"Kasihan. (Mereka) sudah letih. Jadi, kita akan dorong aturan apa saja yang bisa kita relaksasikan," jelasnya.

Selain menambah sumber daya manusia (SDM) penangan Covid-19, Kemenkes juga bakal menggenjot pengadaan obat-obatan dan terapi yang diperlukan. Immunoglobulin, interleukin 6, hingga plasma konvalesen, misalnya.

Kemudian, mengupayakan meningkatkan fasilitas kesehatan (faskes). “Pemerintah daerah-pemerintah daerah tolong dibantu menyiapkan obat dan fasilitas," ujar Budi.

Jika ada kekurangan dalam persediaan obat, seperti interleukin 6 dan immunoglobulin, Kemenkes akan membantu negosiasi. “Saya panggil sore ini, saya minta mereka bisa menyediakan,” katanya.

Bekas Wakil Menteri BUMN itu pun meminta rumah sakit (RS) memperbanyak tempat tidur untuk pasien Covid-19 dengan mengonversi bangsal. "Yang tadinya hanya 10% jadi 30-40%. (Diterapkan) secara temporer saja."

Sponsored

Menurutnya, jumlah tempat tidur pasien Covid-19 di RS harus menyesuaikan total kasus aktif. Dengan demikian, kebutuhannya sekitar 30% di setiap faskes.

"Ini untuk mengantisipasi puluhan ribu pasien baru yang akan masuk," tandasnya. "Ini masalah yang akan kita hadapi minggu ini, minggu depan, hingga awal Februari."

Berita Lainnya
×
tekid