Dalang pembakaran Mapolsek Tambelangan seorang habib
Habib tersebut menginstruksikan peserta aksi unjuk rasa membeli dua liter bensin.
Polisi bergerak cepat mengusut kasus pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura. Tak butuh lama, polisi langsung menahan lima tersangka dalam kasus tersebut, yakni Habib Abdul Kodir Al Hadad, Hadi, Supandi, Hasan dan Ali.
Dari hasil penyelidikan, menurut Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Luki Hermawan, pembakaran didalangi Habib Abdul Kodir. Selain mengumpulkan massa, Habib Kodir juga diketahui sebagai pembuat bom molotov dan sumbu.
"Habib itu memberi komando pada massa untuk melempari Mapolsek (Tambelangan) dengan bom molotov dan batu," ujar Luki kepada wartawan dalam jumpa pers di Surabaya, Jawa Tumur, Senin (27/5).
Sebelum kebakaran, Habib Kodir melempari mobil dinas yang ada di Mapolsek Tambelangan. Menurut Luki, Habib Kodir juga menginstruksikan peserta aksi untuk membeli dua liter bensin. "Aktor intelektualnya adalah habib AK. Dialah yang merencanakan dan menyiapkan segala macam," jelas Luki.
Saat Mapolsek Tambelangan terbakar, menurut Luki, ada sekitar 200 orang berkumpul di sekitar lokasi kebakaran. Namun, tak semuanya terlibat dalam aksi unjuk rasa berujung pembakaran tersebut. "Sebagian masyarakat setempat hanya ikut nonton," katanya
Lima tersangka yang sudah ditahan berasal dari beberapa organisasi masyarakat. "Kami sedang dalami. Yang jelas ini dari salah satu oknum FPI, oknum Laskar Sakera, dan LPI," kata dia.
Pada mulanya, aksi unjuk rasa yang dipimpin Habib Kodir dilakukan sebagai protes atas kabar penangkapan ulama oleh aparat penegak hukum saat aksi unjuk rasa 22 Mei 2019 di Jakarta. Namun, belakangan diketahui kabar tersebut hoaks.