close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri BUMN, Erick Thohir (tengah), saat mengikuti rapat kerja Panja Jiwasraya Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/1/2020). Foto Antara/Muhammad Iqbal
icon caption
Menteri BUMN, Erick Thohir (tengah), saat mengikuti rapat kerja Panja Jiwasraya Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/1/2020). Foto Antara/Muhammad Iqbal
Nasional
Minggu, 09 Agustus 2020 13:32

Dalih anyar Erick Thohir tolak jadi relawan vaksin Covid-19

Bio Farma membutuhkan 1.620 relawan uji coba vaksin Covid-19.
swipe

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, enggan menjadi salah satu relawan dalam uji coba vaksin coronavirus baru (Covid-19). Dalihnya, tidak memenuhi persyaratan.

"Salah satunya, adalah keharusan domisili di Bandung raya dan larangan meninggalkan wilayah penelitian hingga penelitian selesai. Hal ini tidak bisa dipenuhi warga di luar Bandung Raya, termasuk Menteri Erick Thohir," kata Juru bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, dalam keterangan resmi, Minggu (9/8).

Namun demikian, lanjutnya, Erick selaku menteri dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional terus mendorong proses uji coba oleh Bio Farma tersebut.

"Erick siap, telah, dan akan terus menjadi pendorong berbagai upaya akselerasi penanganan Covid-19, termasuk pengembangan dan kolaborasi produksi vaksin serta terapi penyembuhan Covid-19 di Indonesia," paparnya.

Hingga saat ini, tim peneliti terus mengumpulkan relawan untuk uji klinis fase ketiga. Warga Bandung Raya yang memenuhi kriteria diajak berpartisipasi.

Erick diketahui menolak menjadi relawan uji coba vaksin Covid-19 yang dikembangkan Bio Farma. Kilahnya, tidak seharusnya pejabat negara lebih dulu mendapatkan fasilitas vaksin dibandingkan masyarakat umum. 

"Bukannya takut, tapi lebih baik relawan yang sesuai dengan prototipe yang dicari. Meski pengin disuntik, tapi rakyat dulu. Kami sebagai pemimpin belakangan," katanya, Jumat (7/8).

Bio Farma membutuhkan 1.620 relawan uji coba vaksin Covid-19. Dalam pelaksanannya, sebagian akan disuntik antivirus palsu (plasebo).

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan