sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Densus 88: Afghanistan jadi training ground kelompok teror di Indonesia

Menurut data Densus 88, terdapat lebih dari 10 gelombang WNI yang berangkat ke Afghanistan.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 30 Agst 2021 16:06 WIB
Densus 88: Afghanistan jadi training ground kelompok teror di Indonesia

Kepala Bagian (Kabag) Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar menyatakan, Afghanistan telah dianggap sebagai semacam tempat pelatihan atau training ground bagi para kelompok teroris yang beraksi di Indonesia.

Aswin menjelaskan, awalnya konflik di Afghanistan sekitar tahun 1970-an memicu datangnya para pejuang ke sana dari seluruh dunia, termasuk para warga negara Indonesia (WNI).

"Sampai di sana, mereka mengalami proses brainwash, membangun jaringan, kenal satu sama lain, kemudian melatih dan melengkapi diri dengan persenjataan yang ada," ungkapnya dalam diskusi Alinea Forum 'Potensi Terorisme di Indonesia Pascakemenangan Taliban' pada Senin (30/8).

Menurut data Densus 88, terdapat lebih dari 10 gelombang WNI yang berangkat ke Afghanistan. "Setelah itu mereka berlatih di sana, Afghanistan telah menjadi training ground bagi mereka, tempat berlatih dan berperang," lanjutnya.

Sponsored

Kemudian, setelah selesai berlatih, Aswin mengatakan bahwa para pejuang kembali ke Indonesia dan melakukan berbagai aksi teror, di antaranya seperti peristiwa bom malam Natal di beberapa gereja pada 2000, keterlibatan dalam konflik Ambon-Poso, bom Bali I pada 2002, bom di Hotel JW Marriot pada 2003, bom Kedutaan Besar Australia pada 2004, bom Bali II pada 2005, serta bom JW Marriot dan Ritz Carlton pada 2009.

"Jadi hasil dari keberadaan mereka di Afghanistan itu secara nyata dan faktual memberikan dampak terhadap pemikiran dan aksi mereka setelah kembali ke Indonesia," ungkap Aswin.

Aswin menjelaskan, pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban di Afghanistan baru-baru ini memicu kekhawatiran bahwa ada WNI yang akan kembali berangkat ke negara tersebut dan pulang ke Indonesia untuk melakukan aksi teror. Hal tersebut tengah diantisipasi oleh Densus 88.

Berita Lainnya
×
tekid