sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dokter RSD Wisma Atlet: Imunitas tercipta dari suasana hati

Pasien Covid-19 yang pikirannya positif lekas sembuh.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Sabtu, 03 Okt 2020 09:44 WIB
Dokter RSD Wisma Atlet: Imunitas tercipta dari suasana hati

Debryna, salah satu relawan tim dokter pertama di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, berbagi cerita soal penanganan pasien Covid-19.

Menurutnya, pasien dengan pikiran positif lebih cepat sembuh. Imunitas yang baik, kata dr Debryna, tercipta dari suasana hati.

"Baru kali ini benar-benar melihat, kalau pasien yang pikirannya bisa positif, pasien yang bisa dibawa enjoy, itu beneran cepat banget sembuhnya. Bahkan, gejalanya saja bisa hilang dengan cepat," cerita Debryna yang disiarkan via kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (2/10).

Untuk itu, Debryna berpesan agar para penderita Covid-19 tetap semangat dan menanamkan pikiran positif selama menjalani perawatan.

Dalam bincang yang dipandu Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmorome itu, dia juga menyampaikan pesan pada masyarakat yang masih meragukan pandemi Covid-19, agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam kesehariannya.

"Pesan kami pakai masker dan jaga jarak. Jadi nggak peduli kalian sangat percaya atau sangat tidak percaya, intinya kalian lakukan 2 hal itu saja," tuturnya melansir covid19.go.id.

Pada kesempatan itu, dr Debryna juga menuturkan bahwa mulanya orang tuanya tidak setuju menjadi relawan Covid-19. Namun, dia terus memberikan pemahaman kepada ortu bahwa apa yang ia lakukan untuk kemanusiaan. 

"Basis kami kerelawanan, itu tujuan utama kami. Dengan adanya insentif dan lain-lain, itu plus dan terimakasih sekali," ujarnya.

Sponsored

Debryna mengaku sedih ketika  ada teman dekatnya terkena Covid-19, meski sudah menjaga pola hidup dan pola makan yang sehat.

"Tapi namanya manusia, keluputan pasti ada, sehingga terinfeksi dan masuk ICU dan waktu itu keadaannya buruk," ucapnya. 

Setelah mendengar curhatan tenaga medis itu, dr Reisa yang memandu perbincangan itu memberikan apresiasinya. Dia berharap dengan suka duka pengalaman para tenaga medis yang bertugas di lapangan, masyarakat yang pesimis akan sadar bahaya Covid-19.

"Setelah kita menyimak perbincangan yang menyentuh hati tadi, kita harus menyadari bahwa garda terdepan untuk menghadapi Covid-19 justru adalah kita semua, masyarakat Indonesia yang benar-benar harus disiplin, melaksanakan 3M. Hanya dengan 3M kita mampu memutus mata rantai penyebaran," tutur dr Reisa.

Berita Lainnya
×
tekid