sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

DPR: Awasi peningkatan peredaran uang palsu

DPR mengingatkan agar berbagai pihak dapat mengawasi peningkatan peredaran uang palsu, yang diduga marak jelang Ramadan.

Purnama Ayu Rizky
Purnama Ayu Rizky Kamis, 10 Mei 2018 15:38 WIB
DPR: Awasi peningkatan peredaran uang palsu

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengingatkan agar pemerintah dan berbagai pihak terkait dapat mengawasi peningkatan peredaran uang palsu, yang diduga marak jelang bulan suci Ramadan.

"Berdasarkan kasus di tahun-tahun sebelumnya, peredaran uang palsu meningkat pada waktu-waktu tertentu seperti Ramadan dan Lebaran," kata Heri Gunawan, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (10/5).

Apalagi, kata politisi Partai Gerindra itu, bulan puasa dan Lebaran ini juga bertepatan dengan adanya momen tahun politik, baik pilkada 2018 maupun menjelang pemilu 2019. Ia juga mengingatkan, untuk 2018 ini diketahui ada pilkada serentak pada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.

"Pemerintah jangan melihat jumlah kasus yang menurun. Sebab, meski menurun, tapi sindikat pengedar uang palsu masih cukup masif di tengah masyarakat," katanya lagi.

Heri juga memaparkan, modus kejahatan peredaran uang palsu semakin canggih, karena ditengarai bukan hanya rupiah tetapi juga mampu membuat mata uang asing palsu.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta berupaya mencermati peredaran uang palsu menjelang pilkada Jawa Tengah 2018.

"Uang palsu ini harus dicermati, selain pilkada, faktor yang juga mempengaruhi yaitu momentum menjelang bulan puasa dan Lebaran," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Surakarta Bidang Advisori dan Pengembangan Ekonomi Daerah Taufik Amrozy, di Solo, Jumat (27/4).

Terkait hal itu, dikatakannya, Bank Indonesia tidak bekerja sendirian melainkan juga melakukan kerja sama dengan kepolisian.

Sebelumnya, BI perwakilan Provinsi Bengkulu mengajak semua pihak khususnya masyarakat agar lebih waspada terhadap peredaran uang palsu, apalagi jelang Ramadan yang notabene masyarakat lebih konsumtif.

Kepala Bi Bengkulu Endang Kurnia Saputra, di Bengkulu, Selasa (24/4), menyebutkan, tidak hanya Ramadan, saat ini di Kota Bengkulu juga sedang ada gelaran pilkada 2018 dan juga ada agenda besar masyarakat lainnya yakni tahun ajaran baru.

"Menjadi kesempatan bagi oknum untuk menyebarkan uang palsu, ketika tingkat konsumsi melonjak, artinya transaksi meningkat, karena itu perlu hati-hati," katanya pula.

Berita Lainnya
×
tekid