close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Dampak kerusakan akibat bencana Tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Banten, Jawa Barat, Minggu (23/12)./ Antara Foto
icon caption
Dampak kerusakan akibat bencana Tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Banten, Jawa Barat, Minggu (23/12)./ Antara Foto
Nasional
Minggu, 23 Desember 2018 18:17

Evakuasi tsunami Selat Sunda dilakukan melalui jalur darat

Ini disebabkan kondisi infrastruktur darat tidak mengalami kerusakan sehingga dapat digunakan secara normal.
swipe

Wakil Presiden Jusuf Kalla, menyatakan proses evakuasi dan penanganan bencana tsunami di Selat Sunda akan dilakukan melalui jalur darat. Ini disebabkan kondisi infrastruktur darat tidak mengalami kerusakan sehingga dapat digunakan secara normal.

"Jalan darat semuanya, karena ini tidak ada gempanya. Jadi (kalau) kerusakan infrastruktur itu akibat gempa. (Bencana ini) hanya ada longsor, kemungkinan longsor dari Gunung Krakatau, kemudian airnya melimpah," kata Wapres usai memimpin rapat penanggulangan bencana tsunami Selat Sunda di VVIP Room Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu (23/12).

Namun demikian, JK telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, untuk segera melakukan perbaikan jika ditemukan adanya infrastruktur yang mengalami kerusakan. 

Selain itu, Pemerintah juga telah mengerahkan tim dari Kementerian Sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu warga sekitar yang terdampak bencana. JK optimistis proses evakuasi dan tanggap darurat dapat dilakukan dengan lancar karena tantangan yang dihadapi berbeda seperti gempa dan tsunami di Palu.

"Kalau dari sisi peralatan, Kementerian PUPR sudah siap memperbaiki kalau ada jalan rusak, jembatan rusak. Dari Kemensos kalau (soal) makanan, dan BNPB pasti juga sudah di sana," tambah Wapres.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengkonfirmasi kondisi infrastruktur yang masih dalam kondisi baik. Menurut Hadi, dari pantauan udara yang ia lakukan, tidak ditemukan kerusakan jalan sepanjang kawasan Anyer hingga Pantai Carita.

"Menurut pemantauan dari pesawat udara, sepanjang jalan dari Anyer menuju ke Selatan-Pantai Carita, Labuan sampai dengan Tanjung Lesung, infrastruktur jalan semuanya bagus. Tidak ada yang retak, tidak ada yang terputus jembatan," kata Hadi.

Panglima menjelaskan, wilayah yang terdampak paling parah akibat tsunami Selat Sunda adalah Anyer dan Tanjung Lesung. Di dua daerah tersebut terlihat banyak pohon roboh dan kondisi sekitar pantai datar akibat tersapu gelombang ombak.

"Menurut perkiraan, sekitar 200 - 500 meter dari bibir pantai, pohon itu posisi agak roboh. Nampak sekali ketika di Tanjung Lesung, suasananya datar, ada hotel dari situ kelihatan sekali kerusakan, terutama hotel-hotel dan tempat wisata," ujar Panglima. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan