close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Aplikasi PeduliLindungi. Foto Antara/Zabur Karuru
icon caption
Aplikasi PeduliLindungi. Foto Antara/Zabur Karuru
Nasional
Jumat, 08 Oktober 2021 10:51

Fitur PeduliLindungi diintegrasikan dengan 50 aplikasi

Proses integrasi dilakukan secara bertahap. Diharapkan semuanya telah selesai pada Oktober 2021.
swipe

Pemerintah terus mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi agar lebih mudah diakses warga. Yang terbaru, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan integrasi QR Code PeduliLindungi ke aplikasi mitra lain agar fitur tetap bisa digunakan dan diakses.

Tidak tanggung-tanggung, QR Code PeduliLindungi akan diintegrasikan dengan lebih dari 50 aplikasi mitra. Proses integrasi dilakukan secara bertahap. Diharapkan semuanya telah selesai pada Oktober 2021.

Saat peluncuran integrasi tersebut pada Kamis (7/10), Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan beberapa aplikasi mitra PeduliLindungi, di antaranya Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket.com, Dana, Living Mandiri, Cinema XXI, Link Aja, Goers, JAKI, Shopee, BNI Mobile, Loket.com, dan Mcash. Sementara 35 aplikasi mitra lainnya kini dalam tahap uji coba menggunakan

Dirinya berkeyakinan, integrasi QR Code PeduliLindungi bakal memperluas cakupan pengguna. Sejak awal Juli hingga sekarang, sudah lebih dari 73 juta penggunaan dan lebih dari 25.000 pedagang (merchant) tergabung. 

Penggunaan aplikasi PeduliLindungi sudah luas. Semula hanya digunakan di beberapa tempat ataupun sarana publik, seperti industri transportasi, pariwisata, dan kantor. Kini, sedang diujicobakan untuk dipakai di lingkungan sekolah.

Budi Gunadi mengatakan, PeduliLindungi digunakan untuk tiga fungsi utama dalam penanganan pandemi Covid-19. Pertama, melakukan penapisan (screening) terutama di enam aktivitas yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia. Penapisan tersebut berupa status vaksinasi dan juga tes usap (swab test).

Enam aktivitas itu, pertama, perdagangan baik modern (mal atau departemen store) maupun perdagangan tradisional (pasar dan toko-toko tradisional). Kedua, aktivitas transportasi baik darat, laut, maupun udara; ketiga, pariwisata, terutama kuliner, show, atau pameran; keempat, adalah bekerja (kantor atau pabrik); kelima, aktivitas pendidikan (sekolah hingga perguruan tinggi).

Pembelajaran tatap muka di sekolah sudah dibuat sistem penapisan tanpa pindai QR Code. Caranya, menyuplai informasi kasus konfirmasi dan kontak erat peserta didik ke penanggung jawab sekolah melalui integrasi pangakalan data (database) ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag). Namun, pengunjung sekolah tetap menggunakan pindai QR Code.

Terakhir, aktivitas keagamaan. "Dengan demikian, semua aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat dapat diketahui status kesehatannya, khususnya berkaitan dengan status vaksinasi dan status swab test," kata Budi, disitat dari situs web Kemenkes, Jumat (8/10).

Fungsi kedua aplikasi PeduliLindungi adalah melakukan pelacakan (tracing). Adanya QR Code untuk memulai suatu aktivitas. Jika terjadi kasus positif bisa cepat mengetahui siapa yang ada di tempat itu pada waktu tertentu.

Fungsi ketiga, mendukung implementasi protokol kesehatan (prokes). Misalnya, seseorang dapat beraktivitas di suatu tempat jika pindai QR Code hasilnya hijau. Namun, dilarang beraktivitas jika kuning atau merah.

"Aplikasi PeduliLindungi secara agresif namun bertahap akan kita implementasikan ke enam aktivitas utama tadi untuk fungsi screening, fungsi tracing, dan protokol kesehatan," tutur Budi.

Chief Digital Transformation Office Kemenkes, Setiaji, menambahkan, pihaknya tidak mungkin bekerja sendiri untuk menjangkau seluruh masyarakat Indonesia, tetapi harus bersama-sama.

Sistem keamanan data aplikasi PeduliLindungi, klaimnya, juga terus ditingkatkan. Dirinya memastikan tidak ada data pribadi yang disimpan dalam mitra platform. Sistem PeduliLindungi hanya memberikan kode informasi untuk kategori warna.

Pengguna disarankan mengakses dahulu situs web PeduliLindungi apabila ada keluhan data vaksinasi tak tersedia di dalam aplikasi. Jika data masih tidak muncul, disarankan mengirim email ke sertifikat@pedulilindungi.id

"Diharapkan dengan adanya integrasi QR Code PeduliLindungi ini akan mencegah penyebarluasan Covid-19. Terima kasih buat para mitra yang telah mendukung kegiatan ini," tutup Setiaji.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan