Sejumlah warga di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilaporkan pingsan akibat dikejutkan gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter, Minggu, pukul 18.46 WITA.
Pusat gempa terletak di 8,3 lintang selatan, 116,48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.
Lombok berada pada status waspada menyusul dikeluarkannya peringatan dini tsunami pascagempa bumi berkekuatan 7.0 SR mengguncang NTB tersebut. "Kami terus memantau perkembangannya. Lombok dalam warningnya Waspada," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono yang dihubungi di Jakarta, Minggu.
Rahmat Triyono menjelaskan peringatan Waspada berarti tinggi gelombang kurang dari 50 cm.
Pascagempa, terdeteksi tsunami dengan ketinggian 0.135 m di Carik pada pukul 18:48 WIB dan Badas dengan ketinggian 0.100 m pada pukul 18.54 WIB.
Gempa di Lombok terasa bergelombang
Warga yang tinggal di Pulau Lombok, pada Minggu malam, mengaku gempa terasa seperti bergelombang.
"Gempa kali ini seperti gelombang," kata warga Praya, Lombok Tengah, Oji.
Ia menambahkan gempa yang terjadi kali ini, lebih kencang dibandingkan dengan gempa pada pekan lalu yang berkekuatan 6,4 SR.
Dia mengatakan setelah gempa, listrik mati dan bahkan informasinya kaca-kaca hotel di Mataram ada yang pecah.
Dirinya juga menyebutkan dari informasi tim yang sedang perjalanan pulang dari pengungsian di Sembalun, melihat tiang-tiang listrik tumbang.
"Suasana lebih mencekam dari sebelumnya. Pesawat saya yang belum take off juga sampai agak goyang. Ini jadinya pesawat Garuda delay," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan bahwa telah terjadi gempa berkekuatan 7,0 SR di dekat Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu petang.
Gempa bumi yang terjadi pukul 18:46:35 Wita itu berpusat pada kedalaman 15 kilometer dan berlokasi pada 8,37 Lintang Selatan dan 116.48 Bujur Timur.
Dalam pemutakhiran peringatan dini, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk daerah di sekitar Lombok Utara, NTB.
Sumber: Antara