sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gubernur Banten pertimbangkan status KLB coronavirus

4 warga Banten telah dinyatakan positif coronavirus.

Khaerul Anwar
Khaerul Anwar Jumat, 13 Mar 2020 18:11 WIB
Gubernur Banten pertimbangkan status KLB coronavirus

Pemerintah Provinsi Banten mempertimbangkan untuk menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam penanganan coronavirus.

"Kalau cukup syarat sebagai kondisi luar biasa, maka kami bisa menganggarkan untuk kebencanaan," kata Gubernur Banten Wahidin Halim di rumah dinasnya, Jumat (13/3).

Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya wabah coronavirus, membangun ruangan isolasi baru dan membeli peralatan medis, termasuk memberikan pelatihan kepada tenaga medis.

"Kami bisa membangun ruangan isolasi. Ada beberapa rumah sakit yang akan kami bangunkan ruang isolasi. Kami juga butuh pakaian astronaut itu. Butuh pelatihan tenaga perawat dan itu semua membutuhkan biaya yang cukup mahal," katanya.

Warga Banten sendiri diklaimnya sudah mengerti dan mulai mengurangi aktivitas di ruangan umum atau keramaian. Mereka juga tidak panik setelah mendengar ada empat warga Banten yang telah dinyatakan positif coranavirus.

"Kami imbau mengurangi kerumunan massa. Jika batuk atau flu pakai masker. Jaga-jaga saja," katanya.

Pemprov Banten telah melakukan prosedur tetap dengan melakukan pemantauan terhadap warga yang memiliki riwayat bepergian dari negara terjangkit coronavirus. Sudah puluhan orang yang sedang dilakukan pemantauan.

"Saya termasuk kepala daerah aktif ikut serta. Makanya masyarakat saya imbau jangan panik. Harus waspada," katanya.

Sponsored

Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) nomor dua di Rumah Sakit dr Drajat Prawiranagara (RSDP) dinyatakan negatif Covid-19 setelah dilakukan isolasi sejak 8 Maret 2020. 

Pasien yang berjenis kelamin perempuan berumur 39 asal Serang tersebut, pernah kontak dengan Warga Negara Asing (WNA) yang positif Covid-19.

"Kami menginformasikan hasil lab PDP 2 di RSDP Drajat sudah ada. Hasilnya negatif," kata Humas RSDP Serang Haerul Anam saat dikonfirmasi, Jumat (13/3).

Pasien tersebut sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Hasil dari tes laboratorium yang dilakukan oleh Rumah Sakit Penyakit Inpeksi (RSPI) Sulianti Saroso menyebutkan pasien tersebut negatif corona.

Saat masuk ke rumah sakit milik Pemkab Serang itu, pasien mengeluhkan sesak nafas, demam, dan flu setelah menggelar rapat dengan salah satu WNA positif coronavirus. Namun keluhan tersebut sudah hilang. 

"Gejala awal seperti flu dan tensi rendah tetapi karena ada kontak dengan WNA terjangkit maka status PDP," katanya.

Sebelumnya, pasien pertama dalam pengawasan di RSDP Serang telah dinyatakan negatif Covid-19 dan sudah dipulangkan pada Selasa (10/3). Dengan hasil ini maka pasien dengan status PDP di RSDP Serang sudah tidak ada.

Berita Lainnya
×
tekid