close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sejumlah penumpang berdesakan di dalam KRL Commuter Line dari arah Bogor ke Jakarta Kota, di Stasiun Depok Baru, Depok, Jawa Barat, Senin (23/3)/ Foto Antara/Asprilla Dwi Adha.
icon caption
Sejumlah penumpang berdesakan di dalam KRL Commuter Line dari arah Bogor ke Jakarta Kota, di Stasiun Depok Baru, Depok, Jawa Barat, Senin (23/3)/ Foto Antara/Asprilla Dwi Adha.
Nasional
Rabu, 15 April 2020 17:34

Hari keenam PSBB, penumpang KRL capai 87.000

Penumpang berharap tak ada penghentian operasional KRL.
swipe

Kereta rel listrik (KRL) commuter line tujuan Bogor dari Stasiun Manggarai, Jakarta, terpantau masih ramai penumpang pada jam pulang kerja, Rabu (15/4) pukul 16.00 WIB.  

Hari ini merupakan hari keenam diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta dan hari pertama di wilayah Bodebek.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL Jabodetabek mencatat jumlah penumpang commuter line yang masuk Jakarta dari semua stasiun pada 15 April 2020 sampai pukul 12.00 WIB, sebanyak 87.005 orang.

Jumlah tersebut berkurang dari hari sebelumnya, Selasa (14/4), tercatat sebanyal 90.419 orang pada periode yang sama.

Mayoritas para penumpang adalah pekerja dari ragam profesi di wilayah Jakarta. Dari mulai teknisi pusat perbelanjaan, perbankan hingga juga warga umum.

Iyet (50), misalnya, mengaku memilih kereta tujuan Bogor dari arah Tanah Abang karena ada urusan keluarga hingga mengharuskannya ke luar rumah.

"Iya keretanya agak ramai sih, tapi tadi saya masih bisa dapat duduk selama di perjalanan," kata warga Bekasi yang di Stasiun Manggarai.

Selain urusan keluarga, ada pula penumpang lainnya beralasan naik KRL karena urusan pekerjaan, salah satunya Iin, warga Kota Bogor yang ditemui di dalam kereta tujuan Bogor.

Iin mengatakan, pekerjaannya sebagai pegawai bank adalah sektor yang diperbolehkan selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah diberlakukan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek).

"Kan perbankan sektor yang dibolehkan tetap melayani, jadi tetap masuk kerja, cuma digilir, dua hari masuk, dua hari libur," ucap karyawan yang bekerja di wilayah Manggarai ini.

Terkait permintaan penghentian operasional KRL oleh Pemerintah Bodebek untuk mencegah penyebaran Covid-19, Iin mengharap ada kebijakan lain, supaya mobilitasnya selama pandemi tetap terakomodir oleh transportasi publik tersebut.

"Kalau bisa sih ada kebijakan lain, jangan dihentikan. Karena bagi kita pekerja seperti ini enggak ada pilihan selain menaiki kereta," kata Iin.

Pun dengan Akbar, warga Cilebut yang juga mengatakan masih mengandalkan transportasi publik untuk berangkat kerja di wilayah Jatinegara, Jakarta.

Akbar merupakan teknisi salah satu pusat perbelanjaan di Jatinegara, dan harus masuk kerja dengan sistem sif.

Pembatasan perjalanan KRL Jabodetabek, lanjut Akbar, juga mempengaruhi waktu kerja. Namun, dia merasa beruntung lantaran perusahaannya menyesuaikan waktu kerja dengan jadwal keberangkatan kereta.

"Untungnya sih jadwal masuk dan pulang disesuaikan dengan jam kereta, jadi masih bisa kekejarlah jadwalnya," kata Akbar. (Ant)

img
Fathor Rasi
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan