sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hari Pancasila, Jokowi singgung hoaks dan ujaran kebencian

Jokowi dalam pidatonya menegaskan akan menindak tegas organisasi dan gerakan yang anti Pancasila dan UUD 45.

Mona Tobing
Mona Tobing Sabtu, 01 Jun 2019 08:58 WIB
Hari Pancasila, Jokowi singgung hoaks dan ujaran kebencian

Peringatan hari Lahir Pancasila pada hari ini (1/6), Presiden RI Joko Widodo kembali mengingatkan peran Pancasila dalam merajut persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman.  

Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Presiden Jokowi. Upacara dimulai pukul 08:00 di Gedung Pancasila, Kompleks Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat. 

Dalam live streaming Kompas TV, terlihat Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno dan mantan Presiden Megawati turut dalam upacara. Plus, mantan Wakil Presiden Boediono.

Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Agama Lukman Hakim dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo turut hadir. 

Jokowi yang berpakaian adat Jawa dalam pidatonya mengatakan, upacara peringatan Hari Lahir Pancasila untuk meneguhkan komitmen, lebih mendalami dan menghayati nilai-nilai luhur Pancasila dalam hidup berbangsa dan bermasyarakat.  

"Kodrat bangsa Indonesia adalah keragaman. Takdir Tuhan kita adalah keberagaman, berbagai etnis, bahasa lokal dan adat istiadat juga agama serta kepercayaan bersatu padu membentuk Indonesia," kata Jokowi. 

Jokowi juga menyinggung soal kebhinekaan bangsa yang selalu mendapat tantangan dan diuji. Ada sikap yang disebut Jokowi, ingin menggantikan Pancasila. 

"Berita bohong (hoaks), ujaran kebencian tidak sesuai dengan ideologi kita," ujar Jokowi. 

Sponsored

Maka lanjutnya, bangsa ini harus belajar dari pengalaman negara lain yang dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara.

Maka, lewat Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, Jokowi bilang bangsa ini bisa terhindar dari masalah tersebut.  

Tidak lupa peran aktif ulama, ustaz, pendeta, pastur, biksu, pedanda dan pendidik, budayawan, pelaku seni, pelaku media, jajaran pemerintahan dan TNI Polri untuk bersama-sama menjaga Pancasila. 

"Ceramaah keagaman, pendidikan, perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dari pengamalan Pancasila," ungkap Jokowi. 

Dalam kesempatan yang sama Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menegaskan Pemerintah akan menindak tegas organisasi dan gerakan yang anti Pancasila dan anti UUD 1945, anti NKRI dan anti Bhineka Tunggal Ika. Juga komunisme di Indonesia. 

Pada akhir pidatonya, Jokowi mengingatkan kembali slogan Kita Indonesia, Kita Pancasila, Semua Anda Indonesia, Semua Anda Pancasila. Saya Indonesia, Saya Pancasila. 

Usai upacara, dua lagu yang dinyanyikan paduan suara sebagai penutup rangkaian upacara adalah Pancasila Rumah Kita karya Franky Sahilatua dan Meraih Bintang yang merupakan theme song Asian Games karya Parlin Burman Siburian. 

Berita Lainnya
×
tekid