sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ibunda: Saya tak bisa bayangkan jika Iwan ditangkap TNI

Ibunda bersyukur Iwan Hutapea ditangkap Kepolisian Polda Metro Jaya di Citayam Depok lantaran telah mengeroyok Kapten Komarudin di Cibubur.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Jumat, 14 Des 2018 01:02 WIB
Ibunda: Saya tak bisa bayangkan jika Iwan ditangkap TNI

Ibunda bersyukur Iwan Hutapea ditangkap Subdit Resmob Polda Metro Jaya di Citayam Depok lantaran telah mengeroyok Kapten Komarudin di Cibubur. 

Ibu Iwan, Surta Hutahaean mengaku bersyukur anaknya dapat ditemukan oleh aparat kepolisian dan dapat diproses secara hukum. 

Rasa syukurnya bukan tanpa alasan. Pasalnya, sudah sejak kemarin wanita paruh baya ini merasa khawatir apabila anaknya justru ditemukan lebih dulu oleh aparat TNI.

Ia mengaku punya firasat tak enak apabila polisi kalah cepat dari aparat TNI, yang memang sudah berhasrat memburunya setelah peristiwa pengeroyokan Kapten Komarudin terjadi.

"Saya bersyukur, anak saya bisa ditemukan oleh pihak kepolisian. Saya khawatir kalau pihak TNI yang lebih dahulu, saya tak bisa bayangkan apa yang akan terjadi padanya," paparnya saat berbincang dengan Alinea.id di kediamannya di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (13/12).

Surta menuturkan, kekhawatiran disebabkan dari peristiwa yang ia alami saat massa menggeruduk dan menghancurkan rumahnya, sehari setalah peristiwa penyerokan.

"Sebelum malam itu, ada orang berbadan tegap, berambut cepak yang datang, mereka mencari Iwan. Saya katakan, saya tak tahu di mana Iwan, lalu mereka mengancam saya. Mereka mengatakan, kalau kamu tak mau ngasih tahu, lihat besok anakmu ngapung di kali," tuturnya.

Menurut Surta, malam itu begitu mencekam. Sampai-sampai, dia dan keluarganya tak bisa tidur, lantaran banyak orang yang datang ke rumahnya mencari anaknya.

Sponsored

Kesal tak menemukan Iwan, sambungnya, orang-orang tak dikenal itu pun akhirnya merusak warung dagangan Surta berserta perabotan di dalam rumahnya.

"Mereka menuduh saya, menyembunyikan Iwan. Saya katakan, saya tak tahu Iwan di mana," ungkapnya.

Cerita Surta, pasca menikah dan berkeluarga, memang Iwan sangat jarang menemuinya. Meskipun tempat parkir yang Iwan jadikan sebagai lokasi mata pencaharian tak begitu jauh dari rumahnya. 

"Iwan memang habis menikah jarang ke sini, dia ngontrak pindah-pindah. Makannya, saya katakan sama mereka saya enggak tahu di mana Iwan," ujarnya. 

Rumah dan toko kelontong milik Ayah dan Ibu Iwan Hutapea yang sempat dirusak oleh sekelompok orang yang mencari keberadaan Iwan. (Foto: Kudus Purnomo/Alinea.id)

Khawatir

Perasaan khawatir pun semakin kuat menyelimuti Surta dan keluarga. Sampai-sampai, ia mengumpulkan para kerabat dekatnya untuk meminta saran dan masukan mengenai situasi yang dihadapinya. 

Kemudian, ucapnya, walaupun Iwan telah melakukan pengeroyokan, ia meyakini anaknya itu sebenarnya bukanlah tipikal orang yang suka cari onar.

"Dia bandel ya, bandel. Tapi masih kategori wajar dan saya rasa dalam pengeroyokan itu, saya lihat bukan Iwan yang pertama mulai. Dia hanya merespons karena temannya bertikai dengan tentara itu, dan dia juga kena pukul," ungkapnya.

Perasaan khawatir pun terus membayangi Surta. Dia tak tahu lagi harus berbuat apa. Yang ada di pikirannya hanya pertanyaan bagaimana caranya bisa menemukan  Iwan lebih dulu ketimbang aparat TNI, lantaran khawatir dihabisi oleh aparat TNI. Namun, saat ingin  membereskan warung, Surta menemukan secarik kertas di dalam lemari yang ternyata tak disangka merupakan alamat rumah Iwan dan istrinya Suci Ramdani.

"Nah, pas saya dapat itu alamat, saya sama Saudara langsung nyari itu alamat ke Depok," sambungnya.

Akan tetapi sesampainya di lokasi yang tertera di alamat tersebut, Surta tak menemukan Iwan. Bahkan, tak seorang pun yang mengenal Iwan di daerah tersebut.

"Saya sudah tanya Ketua RT dan Ketua RW, tapi tak ada yang tahu. Orang sekitar situ pun enggak ada yang tahu," ungkapnya.

Kekhawatiran semakin menjadi-jadi. Sampai akhirnya terlintas dipikirannya untuk memberikan alamat tersebut ke pihak kepolisian agar Polisi yang melacak di mana Iwan berada.

"Bagaimana pun jangan sampai tentara duluan yang dapat. Akhirnya saya mikir saya kasih saja alamat itu ke kepolisian, biar mereka yang melacaknya. Karena saya mikir mungkin orang-orang di sana yang bilang tak tahu Iwan di mana, bisa jadi akan segan dengan kepolisian, jadi saya kasih ke Polisi yang waktu itu tengah berjaga di rumah saya," ungkapnya.

Ia pun terus mengikuti perkembangan pihak kepolisian dari waktu ke waktu, sampai akhirnya Polisi mengatakan kepadanya bahwa anaknya telah berhasil ditemukan di wilayah Citayam, Depok, Jawa Barat, Kamis (13/12) sore tadi.

"Lega rasanya. Anak saya Iwan ketemu. Puji Tuhan dia bisa ditemukan sama Polisi, terima kasih saya sama Tuhan," paparnya.

Surti pun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian, agar Iwan diproses secara hukum sesuai peraturan yang berlaku. "Tak apa kalau Iwan diproses secara hukum, saya serahkan kepada pihak Kepolisian," paparnya.

Namun ia berpesan kepada pihak Kepolisian agar Iwan jangan disiksa apabila ia harus mendekam di penjara. "Saya pernah pesan sama polisi yang saya kasih alamat Iwan, pak kalau nanti Iwan ketangkap, tolong Iwan jangan disiksa pak, dia masih punya anak kecil pak, kasihan pak, tolong dimanusiakan pak," ungkapnya seraya berharap.

Tak lupa, ia pun berpesan kepada Iwan untuk menghadapi cobaan ini dengan tabah. Dia meminta kepada Iwan untuk menjadikannya sebagai pelajaran. "Walaupun saya tak harmonis hubungannya dengan Iwan, dia tetap anak saya, saya berharap Iwan berubah setalah bebas nanti. Amin," pungkasnya seraya berdoa.

Berita Lainnya
×
tekid