sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

ICMI: Pendidikan kita hanya produksi mur buat mesin industri

Tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia. Sayangnya sekarang direduksi sebatas menghasilkan lulusan yang siap pakai di dunia kerja.

Purnama Ayu Rizky
Purnama Ayu Rizky Rabu, 02 Mei 2018 18:03 WIB
ICMI: Pendidikan kita hanya produksi mur buat mesin industri

Aset terbesar bangsa Indonesia bukanlah kekayaan alam atau hasil bumi, melainkan sumber daya manusia (SDM). Manusia terdidik dan tercerahkan adalah kunci kemajuan bangsa.

Jumlah SDM di Indonesia memang melimpah ruah, namun sayangnya relatif belum diimbangi kualitas yang memadai untuk bisa berkompetisi di kancah global. Masalah ini yang membuat kita masih harus bekerja keras untuk bisa sejajar dengan bangsa-bangsa besar dunia.

"Pembangunan negara tidak hanya dilihat dari peningkatan ekonominya saja, tetapi bagaimana kualitas sumber daya manusianya. SDM berkualitas adalah prioritas yang harus dibenahi pemerintah," ujar Ketua Umum Majelis Sinergi Kalam (Masika) Ikatan Cendekiawan Muslim Selndonesia (ICMI) Ferry Kurnia Rizkiansyah dalam pernyataannya, Rabu (2/5).

Menurut mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini, dunia pendidikan Tanah Air masih memiliki beberapa kendala, di antaranya keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru.

Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita memang naik peringkat menjadi katogori tinggi atau high human development, menembus angka 70,81 pada 2017. Level itu naik 0,63 poin atau tumbuh sebesar 0,90% dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

Namun hal itu belum cukup memuaskan, tegas Ferry.

Isu penting lainnya adalah guru. Diingatkan Ferry, guru merupakan ujung tombak masalah pendidikan di Indonesia. Selain kualitas yang harus ditingkatkan, distribusi guru saat ini menurutnya juga belum merata. "Di kota-kota besar kita kelebihan guru. Sementara di daerah desa dan pelosok, jumlah guru masih sangat minim," imbuh Ferry.

Persoalan lain, lanjutnya, selama ini kita kurang mengapresiasi guru. Faktor kesenjangan kesejahteraan menjadi penyebab. Gaji guru di kota jauh lebih besar dibandingkan guru di desa. "Ini juga yang membuat banyak orang yang enggan menjadi guru di pedesaan atau pelosok," sesalnya.

Sponsored

Tantangan pendidikan nasional menurut Ferry, bukan hanya menciptakan anak didik yang pintar dan cerdas, namun juga berakhlak dan memiliki karakter yang sesuai dengan karakter bangsa ini.

"Tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia. Sayangnya sekarang direduksi sebatas menghasilkan lulusan-lulusan yang siap pakai di dunia kerja. Dunia pendidikan diibaratkan hanya menciptakan mur atau baut bagi mesin-mesin industri," sesal Ferry.

Berita Lainnya
×
tekid