sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia tawarkan bantuan pendidikan dan capacity building bagi perempuan Afghanistan

Indonesia dan dunia menentang kebijakan Taliban di Afghanistan.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 06 Apr 2022 15:20 WIB
Indonesia tawarkan bantuan pendidikan dan capacity building bagi perempuan Afghanistan

Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Qatar menandatangani Letter of Intent (LOI) untuk menawarkan bantuan pendidikan dan capacity building bagi perempuan Afghanistan yang tidak dapat kembali ke sekolah. Rencana bantuan ini sebelumnya sudah dibahas di Qatar akhir Maret lalu dalam lawatan Kementerian Luar Negeri.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan Indonesia dan dunia menentang kebijakan Taliban di Afghanistan yang hingga kini tidak mengizinkan anak-anak perempuan di secondary school atau setingkat SMA untuk kembali ke sekolah.

“Padahal dunia saat ini sangat fokus pada pentingnya hak-hak perempuan,” tutur Retno saat menghadiri Rapat Kerja Komisi I DPR yang disiarkan secara virtual, Rabu (6/4).

Di samping itu, Indonesia juga mendorong Taliban untuk menyusun rencana kerja yang jelas terkait pemenuhan janji Taliban kepada dunia internasional. Hal ini sangat penting untuk memulihkan kepercayaan dunia internasional. Dalam kasus Taliban ini, Indonesia berkomitmen untuk menjembatani perdamaian dan pemenuhan hak-hak masyarakat Afghanistan.  

Lebih lanjut, Retno menambahkan, dunia internasional masih terus mengirimkan donor dan bantuan untuk Afghanistan. Namun, Retno mengingatkan, bantuan tersebut hanya bersifat sementara. Sedangkan, pemulihan ekonomi melalui berbagai kebijakan tetap harus dilakukan oleh negara itu sendiri.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia dan menteri luar negeri perempuan di seluruh dunia membuat pernyataan sikap untuk kembali memenuhi hak-hak perempuan dan anak perempuan di Afghanistan.

Pernyataan senada juga dilontarkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sebuah utas di Twitter. Retno menyatakan, dirinya sangat prihatin dengan keputusan Taliban untuk menutup akses ke sekolah menengah untuk anak perempuan di Afghanistan. Padahal, pendidikan adalah hak untuk semua orang, termasuk perempuan dan anak-anak perempuan yang akan membawa masa depan di Afghanistan.

Indonesia akan terus mempromosikan pemberdayaan perempuan, khususnya akses pendidikan bagi perempuan dan anak-anak perempuan di Afghanistan. Indonesia berharap Taliban dapat meninjau kembali keputusan ini.

Sponsored

Seperti diketahui, Taliban kembali menutup sekolah-sekolah untuk perempuan hanya beberapa jam setelah resmi dibuka pada akhir Maret lalu. Sekolah belum kembali dibuka hingga hari ini.

Berita Lainnya
×
tekid