sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia segera terapkan konsumsi Health Tone tangkal Covid-19

Menkes isyaratkan uji klinik Health Tone segera selesai

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Rabu, 29 Apr 2020 12:42 WIB
Indonesia segera terapkan konsumsi Health Tone tangkal Covid-19

Eks Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kabinet Kerja, Eko Putro Sandjojo menyebut dalam waktu dekat Indonesia akan segera menerapkan konsumsi Health Tone, suplemen yang dianggap dapat mempercepat kesembuhan dan memberikan proteksi terhadap coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Pengonsumsian suplemen yang dinamakan Health Tone itu akan segera dilaksanakan lantaran masa uji klinik yang disyaratkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto akan segera berakhir.

"Sebulan lagi ya uji klinik ini selesai," kata mantan menteri Jokowi ini dihubungi Alinea.id, Rabu (28/4).

Health Tone merupakan suplemen yang bahan dasarnya mengandung 98% olive oil. Suplemen itu dianggap dapat memberikan proteksi dan menyembuhkan infeksi Covid-19.

Suplemen yang diproduksi di Armenia ini disebut telah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.

Eko menyebut, beberapa koleganya yang telah mengonsumsi suplemen tersebut dapat sembuh dari infeksi virus yang berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok itu.

"Karena saya sudah dapat izin BPOM, jadi saya sudah bisa (kasih suplemen) ke teman-teman. Beberapa teman-teman yang saya kasih sembuh sih," ucapnya.

Namun demikian, Eko enggan mengklaim suplemen tersebut dapat menyembuhkan dan memproteksi dari coronavirus.

Sponsored

"Nah formalnya nunggu hasil uji klinis selesai. Jadi  sebelum hasil uji klinisnya selesai jangan klaim apa-apa," tutur dia.

Suplemen Health Tone, dapat menimbulkan efek imonomudulator. Efek itu dianggap memiliki kemampuan sebagai potent antioksidan dan antiinflamatory.

Menurut Eko, suplemen ini diproduksi oleh salah satu perusahannya. Produksi suplemen itu bekerja sama dengan salah satu institusi kesehatan di Armenia.

Karena itu, sambung Eko, penjajakan pasar supelemen itu dilakukan di negara yang merdeka pada 23 Agustus 1990.

"Saya salah satu pemegang saham aja. Laboratoriumnya ada di Indonesia dan Singapura. Di Armenia juga itu kita ada kerjasama dengan Armenia Institute dalam bio medicine ini. Jadi kita ada 3 tempat ada di Jakarta, Singapura, dan Armenia," tutur Eko.

Selain Armenia, suplemen tersebut direncanakan akan menjajaki enam negara bekas Uni Soviet. Pasalnya, Eko mengklaim suplemen itu didisain bagi negara tersebut.

"Rencananya juga akan dipakai di 6 negara Eurasia yah, Belarusia, Georgia, pokonya negara Uni Soviet deh. Karena memang design produknya kita design untuk daerah sana," pungkas Eko.

Berikut surat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan atas produk Health Tone

 

 

 

Berita Lainnya
×
tekid