sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Istilah 'social distancing' kini diubah jadi 'physical distancing'

Social distancing dianggap tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Selasa, 24 Mar 2020 17:01 WIB
Istilah 'social distancing' kini diubah jadi 'physical distancing'

Pemerintah mengubah istilah social distancing atau pembatasan sosial menjadi physical distancing atau menjaga jarak fisik terkait pencegahan pandemi coronavirus (Covid-19).

Pasalnya, penyebutan social distancing itu dianggap tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia karena seakan-akan menjauhkan kerukunan masyarakat.

"Itu yang ditempuh oleh pemerintah agar melakukan hubungan-hubungan dengan orang lain itu dihindari kalau tidak sangat penting," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD melalui video pressconference, di Jakarta, Selasa (24/3).

Untuk itu, sambung mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, bukan lagi social distancing karena kurang bagus secara istilah, lebih dianjurkan physical distancing untuk menggunakan istilah menjaga jarak secara fisik.

Istilah social distancing, kata Mahfud, dianggap kurang bagus oleh pemerintah. Meski demikian, kata dia, hanya persoalan istilah saja, tetapi tidak membuat perbedaan kebijakan yang diterapkan

"Jadi, tidak ada kebijakan baru dari pemerintah, hanya penyebutan saja," ujarnya.

"Tidak mengubah kebijakan apa-apa, hanya namanya saja. Bahkan, diusulkan namanya bahasa Indonesia menjaga jarak fisik di dalam pergaulan," pungkas Mahfud.

Sebelumnya, pemerintah mengimbau masyarakat menerapkan social distancing dengan menghindari pertemuan, perkumpulan, dan persentuhan dengan orang lain di dalam kehidupan bersama.

Sponsored

Masyarakat diminta untuk melakukan aktivitas pekerjaan dan pendidikan dari rumah atau work from home, dan terus menjaga daya tahan tubuh.

Jika terpaksa bertemu dengan orang-orang, jarak yang direkomendasikan adalah satu meter dan memakai masker jika sedang sakit, sebagai upaya mencegah penularan coronavirus.

Belakangan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menganjurkan dan mendorong penggunaan frasa physical distancing yang berarti menjaga jarak fisik daripada penggunaan frasa social distancing.

Dikutip dari Reuters, WHO mengubah frasa untuk merekomendasikan jarak fisik daripada jarak sosial untuk mendorong masyarakat agar tetap terhubung melalui media sosial,

Menurut WHO, gagasan pengubahan itu untuk menjernihkan pemahaman bahwa perintah untuk tetap di rumah selama wabah Covid-19. Saat ini bukan tentang memutuskan kontak dengan teman dan keluarga, tetapi menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakit itu tidak menyebar. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid