Jokowi akan berpidato di sidang ke-76 Majelis Umum PBB

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dijadwalkan akan hadir dan berpidato dalam sidang ke-76 Majelis Umum (MU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pernyataan persnya Rabu (22/9) mengatakan, pidato Jokowi ini akan dilakukan secara hybrid atau virtual akibat pandemi Covid-19.

"Presiden RI akan menyampaikan pidato di sidang ke-76 Majelis Umum PBB, Rabu (22/9) sore waktu New York, atau Kamis pagi waktu Jakarta, secara virtual dan saya yang akan menghantarkan pidato Presiden," kata Retno Marsudi.

Presiden sidang ke-76 Majelis Umum PBB adalah Abdulla Shahid dari Maladewa, yang juga Menteri Luar Negeri negara tersebut. Retno juga menyampaikan, ada beberapa isu yang menjadi fokus pemerintah Indonesia, yakni penanganan pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi, dan isu lain yang menarik perhatian dunia, seperti Afghanistan dan Myanmar. 

"Tema sidang MU PBB tahun ini adalah 'Building resilience through hope-to recover from Covid-19, rebuild sustainably, respond to the needs of the planet, respect the rights of the people, and revitalize the United Nations'," kata Retno yang saat ini berada di Amerika Serikat untuk menghadiri High Level Week Sidang ke-76 Majelis Umum PBB.

Tema ini menggambarkan tantangan yang masih dihadapi dunia saat ini, dari Covid-19 hingga perubahan iklim, dari kemiskinan yang semakin dalam akibat pandemi hingga masih terjadinya konflik di berbagai belahan dunia. Dalam keterangan lanjutannya, Retno mengatakan bahwa ada 195 negara dijadwalkan berpartisipasi dalam High Level Week sidang ke-76 MU PBB. Sementara itu, dari wilayah ASEAN, hampir semua pemimpin menyampaikan statement secara virtual, kecuali Presiden Vietnam.

"107 di antaranya berpartisipasi pada tingkat kepala negara, baik yang hadir maupun yang menyampaikan statement secara virtual," tutup Retno.