sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenag-Bank Dunia tingkatkan kerja sama digitalisasi madrasah

Ranah pendidikan madrasah di Indonesia unik serta mendapat partisipasi dan animo yang tinggi dari masyarakat.

Achmad Rizki
Achmad Rizki Jumat, 05 Feb 2021 17:03 WIB
Kemenag-Bank Dunia tingkatkan kerja sama digitalisasi madrasah

Kementerian Agama (Kemenag) siap meningkatkan kerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) terkait program kerja sama digitalisasi madrasah. Demikian disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Pernyataan itu disampaikan saat bertemu dengan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Satu Kahkonen dan jajarannya secara virtual. 

Menurut Menag, pembelajaran di madrasah dan pesantren memerlukan afimarsi dan dukungan kebijakan dalam melahirkan siswa yang moderat dan toleran seiring dengan cita-cita dan semangat bangsa Indonesia. "Kami akan berupaya agresif menindaklanjuti program kerja sama dengan Bank Dunia," ujar Menag Yaqut, dikutip dari laman kemenag.go.id, Jumat (05/02). 

Pelaksanaan proyek didanai oleh Bank Dunia sebesar Rp3.75 triliun (USD 250 juta). "Kerja sama sektor pendidikan madrasah dengan Bank Dunia ini menambah semangat baru kami untuk menjadikan madrasah bisa bersaing secara global dengan pendidikan lainnya," ucap Yaqut.

Yaqut menyampaikan, ranah pendidikan madrasah di Indonesia unik serta mendapat partisipasi dan animo yang tinggi dari masyarakat. Salah satu alasannya karena pendidikan madrasah mengusung Islam yang ramah dan inklusif. 

"Kurikulum pendidikan madrasah itu mengusung Islam yang ramah, inklusif dan menghargai perbedaan. Kami juga sudah melakukan upaya digitalisasi madrasah agar bisa beradaptasi dengan dunia yang semakin digital," ujar Yaqut. .

"Program digitalisasi madrasah sangat penting. Kalau ini tidak dilakukan maka madrasah bisa menjadi layaknya dinosaurus, besar namun punah. Jadi, kami terus mendorong madrasah untuk bertransformasi secara digital selain meningkatkan sarana dan infrastruktur lainnya, " lanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut, Yaqut juga mengungkapkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag saat ini tengah menyiapkan rencana berdirinya Cyber Islamic University. Ia berharap, Kemenag dan Bank Dunia juga dapat berkerjasama dan bersinergi terkait program tersebut. 

Sponsored

"Saya kira program yang sudah disiapkan Bank Dunia sejalan dengan program Kementerian Agama khususnya program digitalisasi," kata dia.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Satu Kahkonen mengaku, senang dengan penjelasan Menag Yaqut yang akan agresif menindaklanjuti program kerja sama digitalisasi madrasah dengan Bank Dunia.

"Kami senang dengan upaya agresif dari Bapak Menteri Agama terkait program digitalisasi madrasah bersama Bank Dunia. Pasalnya hingga saat ini penyerapan proyek kerja sama ini baru berjalan 6%. Artinya, ada 94% lagi yang belum terserap," ujar Satu Kahkonen.

"Kami berharap diskusi ini dapat berlanjut dengan aksi nyata dari Kemenag dan Bank Dunia dalam percepatan dan akselerasi program digitalisasi madrasah," lanjutnya.

Seperti diketahui, pada Oktober 2020 Kemenag dan Bank Dunia merilis Program Madrasah Reform Realizing Education’s Promise dan Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR).

REP-MEQR merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola penyelengaraan pendidikan dasar dan menengah di Kemenag. Proyek ini, akan dilaksanakan dalam waktu lima tahun, dimulai dengan pelaksanaan proyek pada tahun 2020 dan berakhir pada tahun 2024. 

Berita Lainnya
×
tekid