sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenkes-Kemenristek jalin kerja sama surveilans genom corona

Sinergi dilakukan guna mengetahui epidemologi molekuler, karakteristik, hingga pelacakan kasus untuk manajemen pencegahan.

Firda Junita
Firda Junita Jumat, 08 Jan 2021 19:49 WIB
Kemenkes-Kemenristek jalin kerja sama surveilans genom corona

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) meneken nota kesepahaman (MoU) tentang kerja sama surveilans genom virus SARS-COV2 untuk mengantisipasi munculnya varian baru coronavirus.

"Sangatlah penting untuk melakukan kerja sama identifikasi mutasi virus SARS-CoV-2 untuk penanggulangan Covid-19 melalui surveilans genom virus," ujar Kepala Badan Litbang Kemenkes, Slamet, Jumat (8/1).

Dalam implementasinya, kerja sama ini akan melibatkan banyak pihak, antara lain perguruan tinggi, rumah sakit, dan laboratorium yang ada di Indonesia. Sinergi dilakukan guna mengetahui epidemologi molekuler, karakteristik, dampak pada kesehatan, serta pelacakan kasus untuk manajemen pencegahan dan penanggulangan Covid-19.

Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brojonegoro, menambahkan, kerja sama surveilans genomik merupakan upaya mempelajari dan memahami karakter SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

“Untuk memahami karakter dari virus Covid-19, tetapi juga mutasi yang rupanya mulai banyak terjadi, maka Kemenkes dan Kemenristek/BRIN sepakat untuk melakukan genomic surveilans," katanya pada kesempatan sama.

Dirinya menyebutkan, surveilans genomik terbagi menjadi dua, yaitu whole genome sequencing dan surveilans genomik yang bersifat spesifik. Keduanya diharapkan membuat Indonesia mengetahui lebih cepat apabila terdapat mutasi yang berpotensi meningkatkan laju penularan.

“Karena proses vaksinasi sebentar lagi akan dimulai, tentunya kita harus makin memahami mutasi yang terjadi ini agar tidak menghambat pengembangan dan efektivitas dari vaksin yang didesain khusus untuk Covid-19,” katanya.

Bambang mengklaim, mutasi yang terjadi sekarang belum berdampak pada efektivitas dan efikasi vaksin yang ada. Namun demikian, mutasi harus terus diwaspadai.

Sponsored

“Dengan kita makin memahami virus Covid-19, barangkali upaya treatment pengobatan juga menjadi lebih akurat sehingga kita harapkan dengan pemahaman yang lebih dalam, bisa memberikan treatment yang lebih baik, dan menemukan obat yang lebih cocok,” tutupnya.

Berita Lainnya
×
tekid