sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Komisi X DPR undang Kemenkes bahas penyakit hepatitis akut pekan depan

Menurut Kemenkes,kecil kemungkinan penyakit hepatitis akut menjadi pandemi seperti Covid-19.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 20 Mei 2022 09:21 WIB
Komisi X DPR undang Kemenkes bahas penyakit hepatitis akut pekan depan

Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena mengatakan pihaknya mengundang Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membahas permasalahan hepatitis akut pada Senin pekan dapan (23/5). 

Hingga 17 Mei 2021, ada 14 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia. Dari jumlah tersebut, terdapat 13 kasus berstatus pending klasifikasi dan 1 kasus probable.

"Komisi IX sudah memutuskan untuk mengundang Kementerian Kesehatan dan pihak terkait untuk soal hepatitis akut ini dibahas dalam rapat kerja dengan Komisi IX," ujar Melki kepada wartawan Jumat (20/5).

Menurut Melki, penyakit hepatitis akut mirip kondisi awal penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Oleh sebab itu, angkah antisipatif terhadap penyakit tersebut perlu dilakukan.

"Sekarang kita masuk di hepatitis akut dan mudah-mudahan kita lebih awal antisipatif dengan kejadian ini," kata dia.

Lebih lanjut, Melki menyebut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sendiri sampai hari ini, belum memberikan penjelasan yang cukup tentang jenis penyakit hepatitis akut ini. Kemenkes juga hingga kini masih mempelajari penyebab penyakit tersebut.

"Karena posisi kita masih meraba-raba, tentu yang paling penting adalah pencegahan sebenarnya, karena itu yang paling mungkin pencegahannya bagaimana memastikan agar dua jalur masuknya penyebab penyakit ini, itu jangan sampai mengakhiri anak-anak kita," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengaatakan, kecil kemungkinan penyakit hepatitis akut menjadi pandemi seperti Covid-19. Hal itu berkaca dari perkembangan kasus hepatitis akut di Indonesia dan dunia. 

Sponsored

"Kalau kita lihat perkembangan kasus, kalau masih berkembang seperti situasi pandemi, rasanya kecil sekali. Karena kondisinya tidak ada mengancam lebih banyak dan menyebabkan aktivitas terganggu," ujar Nadia dalam diskusi di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/5).

Berdasarkan data, ada total 436 kasus hepatitis akut misterius dari 27 negara. "Indonesia melihat 1 kasus kematian dengan 4 kasus yang masih pending klasifikasi," kata dia. 

Nadia juga menyampaikan bahwa penyakit ini mirip dengan gejala hepatitis A yang menular melalui makanan. Untuk itu, Kemenkes mengimbau kepada masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan dan gaya hidup sehat ketika makan.

Berita Lainnya
×
tekid