sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Maulid Nabi Muhammad, Wapres singgung membangun SDM unggul

Mencetak SDM unggul merupakan salah satu prioritas program nasional yang dimiliki oleh pemerintah.

Natasya Maulidiawati
Natasya Maulidiawati Selasa, 19 Okt 2021 13:28 WIB
Maulid Nabi Muhammad, Wapres singgung membangun SDM unggul

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam adalah uswah hasanah (teladan yang baik) yang diturunkan Allah untuk memandu kehidupan umat manusia agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Keteladanan beliau yang paling utama adalah konsistensi dalam  menyempurnakan akhlak umat manusia  agar mampu memakmurkan bumi, salah salah satunya dengan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.

“Untuk memakmurkan bumi itu diperlukan kunci-kuncinya, mafatihul imara, diperlukan sebab-sebabnya. Salah satu sebab yang paling penting yaitu Sumber Daya Manusia yang unggul, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin pada acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam Tingkat Kenegaraan Tahun 2021 M/1443 H secara virtual di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin (18/10).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, mencetak SDM unggul merupakan salah satu prioritas program nasional yang dimiliki oleh pemerintah. Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat dapat mendukung generasi penerus untuk mendapatkan pendidikan yang layak serta akses teknologi yang baik.

“Oleh karena itu, kita harus mendorong semua anak-anak kita, generasi muda kita untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi supaya bisa memakmurkan bumi ini, dan inilah yang menjadi salah satu prioritas program nasional kita yaitu membangun SDM,” tegasnya.

Di sisi lain, Wapres juga menekankan pentingnya makna Iqro Bismirobik (bacalah dengan nama Tuhanmu). Membaca di sini, bermakna tidak hanya membaca secara harfiah, namun juga membaca berbagai masalah dalam  kehidupan melalui riset yang dilakukan.

“Melakukan penelitian-penelitian, melakukan riset sehingga kita bisa memahami berbagai masalah di dalam tata kehidupan supaya kita bisa menguasai ilmu pengetahuan dan juga melakukan riset dan inovasi. Itulah yang sebenarnya kita kembangkan sekarang ini dan menjadi target pemerintah,” imbuh Wapres.

“Walaupun kita sekarang ini masih dalam suasana pandemi tetapi kita harapkan pandemi ini segera berlalu dan kita tidak hanya ingin mengembalikan keadaan selamat dari pandemi, tetapi kita ingin membuat lompatan-lompatan untuk menuju kemajuan setelah pandemi,” tambahnya, seperti dilansir dari wapresri.go.id.

Sebelumnya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan, acara peringatan Maulid Nabi ini bertujuan untuk mengenalkan dan mendekatkan sosok Rasulullah terutama kepada para generasi penerus tentang kemuliaan akhak dan kepemimpinannya.

Sponsored

Ia juga mengungkapkan bahwa semangat Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wassallam mengajak umat Islam untuk maju dengan berani dalam mengedepankan persamaan daripada perbedaan. Sehingga, Islam dan pembangunan dapat saling mendukung untuk kemajuan bangsa dan negara.

“Mari kita tingkatkan kualitas keberislaman dalam rangka mendukung langkah nyata pembangunan nasional. Islam dan Indonesia adalah dua sisi yang telah banyak melahirkan ragam pencapaian dan prestasi. Karena itulah, sebagai penerus bangsa mari kita jaga keduanya untuk terus saling beriringan dan mengisi,” tandas Yaqut.

Di lain sisi, Sekretaris Ditjen Bimas Islam, M. Fuad Nasar mengatakan, pergeseran hari libur ini tidak mengubah substansi Maulid Nabi Muhammad saw. Apalagi, pergeseran hari libur ini bersifat sementara karena pertimbangan situasional untuk memitigasi risiko terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Walaupun saat ini ada trend menurun secara signifikan, namun tetap masih perlu waspada.

"Kebijakan mengubah hari libur nasional dan cuti bersama berkenaan dengan hari besar keagamaan yang ditetapkan dengan SKB Tiga Menteri, yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sama sekali tidak mengubah substansi hari besar keagamaan yang diperingati oleh umat," tegas Fuad, dikutip dari laman Kementrian Agama, Selasa (19/10).

Terkait dengan perayaan hari besar keagamaan, lanjut Fuad, Menteri Agama telah mengeluarkan surat edaran Nomor 29 Tahun 2021 tanggal 7 Oktober tentang pedoman penyelenggaraan peringatan hari besar keagamaan pada masa pandemi Covid-19.

“SE Menteri Agama terbaru itu justru memberikan panduan kepada umat dalam memperingati hari besar keagamaan sesuai dengan waktu yang sudah ada," lanjutnya.

Fuad menuturkan, jika masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Diharapkan ke depannya pemerintah menetapkan hari libur sesuai dengan tanggal jatuhnya hari besar keagamaan.

Sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19, pemerintah menggeser libur hari Maulid Nabi 2021. Libur Maulid Nabi yang semula jatuh pada Selasa, 19 Oktober 2021 digeser menjadi Rabu, 20 Oktober 2021.
Sebelumnya pemerintah menetapkan libur tahun baru Islam 1443 Hijriah yang jatuh pada Selasa 10 Agustus 2021 diubah menjadi Rabu 11 Agustus 2021. Selain itu, pemerintah juga menghapus libur cuti bersama Hari Natal 2021 pada 24 Desember 2021.

Berita Lainnya
×
tekid