Melonjak, sudah ada 89 laboratorium yang aktif periksa Covid-19
Jumlah ini bertambah 41 dari Selasa (28/4) yang sebanyak 48 laboratorium.

Jumlah laboratorium untuk mendeteksi Covid-19 di Indonesia melonjak tajam menjadi 89 laboratorium. Jumlah ini bertambah 41 dari Selasa (28/4) yang sebanyak 48 laboratorium.
"Laboratorium yang saat ini telah aktif melaksanakan pemeriksaan sebanyak 89 laboratorium," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (29/4).
Dia menjelaskan, laboratorium berkapasitas biosafety level atau BSL II itu terdiri dari 48 laboratorium rumah sakit dan 15 laboratorium perguruan tinggi.
Kemudian, 18 laboratorium di jejaring laboratorium Kementerian Kesehatan, lima laboratorium yang ada di jejaring laboratorium kesehatan daerah, dan tiga laboratorium yang berada di jajaran balai veteriner di Direktorat Peternakan.
Jumlah laboratorium yang ada saat ini, telah melebihi target awal pemerintah yang berencana mengaktifkan 72 laboratorium BSL II untuk memeriksa coronavirus. Laboratorium tersebut akan digunakan untuk memeriksa spesimen swab yang pemeriksaannya ditargetkan sebanyak 10.000 spesimen per hari.
Saat ini, seluruh laboratorium yang ada telah memeriksa 86.985 spesimen dari 67.784 pasien. Dari jumlah itu, ditemukan 9.771 pasien positif Covid-19.
"Sementara yang sudah sembuh 1.391 orang. Yang meninggal 784 orang," kata Yuri.
Adapun daerah terdampak Covid-19 sudah mencapai 297 kabupaten kota di seluruh provinsi Indonesia. Yuri menyebutkan, sebaran pasien sembuh yang paling tinggi ada di DKI Jakarta dengan 440 orang, Jawa timur 152 orang, Sulawesi Selatan 118 orang, Jawa Barat 107 orang, dan Jawa Tengah 101 orang.
Sedangkan, distribusi kasus positif didominasi oleh laki-laki dengan perolehan 59% dan perempuan 41%. Sementara, kasus meninggal didominasi oleh kelompok berusia 30 tahun hingga 59 tahun.
"Rentang usia 30-59 tahun itu sebanyak 364 orang, kedua ada pada rentang usia 60-79 sebanyak 311 sebelas orang, sementara distribusi di atas 80 tahun sebanyak 28 orang," ucap Yuri.
Adapun jumlah masyarakat yang termasuk dalam kategori orang dalam pemantauan atau ODP mencapai 221.750 orang. Sebagiannya telah menyelesaikan proses pemantauan dan dinyatakan bebas corona.
Sementara jumlah pasien dalam pengawasan berjumlah 21.653 orang. Angka ini didapat dari hasil pendataan Kemenkes pada 28 April 2020 hingga 29 April 2020.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Ketika relawan capres saling beralih dukungan
Selasa, 26 Sep 2023 06:36 WIB
Modal kearifan lokal BPR di tengah arus digitalisasi
Senin, 25 Sep 2023 20:17 WIB